
Rob Belum Usai: Ribuan Rumah di Kendal Kembali Terancam Tenggelam
Penulis: Fityan
TVRINews – Kendal, Jawa tengah
Air laut pasang di Pantura Jawa Tengah masih terus terjadi hingga Juli 2025. Kendal jadi titik rawan tanggul penahan rob senilai Rp2,6 triliun mendesak dibangun.
Ancaman banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Memasuki Juli 2025, ribuan rumah di tujuh desa dan kelurahan di tiga kecamatan Kabupaten Kendal kembali terancam terendam akibat air laut pasang.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa pasang maksimum air laut masih akan terjadi sepanjang Juli. Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Usman Effendi, mengungkapkan bahwa rob diperkirakan mencapai puncaknya pada 4–5, 12–18, dan 23–30 Juli, dengan ketinggian lebih dari satu meter.
“Air laut pasang di perairan utara masih berlangsung di bulan Juli, berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura,” kata Usman pada Jumat (4/7).
Kondisi ini menyebabkan sejumlah wilayah di Pantura seperti Semarang, Demak, Pati, Jepara, Pekalongan hingga Kendal terendam banjir dengan ketinggian mencapai 120 cm. Ruas jalan utama Pantura Semarang–Demak pun lumpuh, menyulitkan mobilitas ribuan warga.
Di Kabupaten Kendal, BPBD mencatat tujuh desa dan kelurahan di tiga kecamatan yang terancam banjir rob: Mororejo (Kaliwungu), Kartikajaya (Patebon), dan Bandengan, Karangsari, Balok, Banyutowo, serta Kalibuntu Wetan di Kecamatan Kendal.
“Saat ini ratusan rumah masih terendam di Bandengan, Mororejo, dan Kartikajaya. Ancaman rob belum berhenti,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Iwan Sulistiyo.
Banjir rob di Kendal bukanlah fenomena baru. Berdasarkan data BPBD, bencana ini telah melanda wilayah tersebut selama satu dekade terakhir, menyebabkan kerusakan rumah, tambak, sawah, hingga sekolah. Pada banjir Mei lalu, ribuan keluarga terdampak, dengan desa Mororejo mencatat 1.371 keluarga korban, menyusul Banyutowo (1.304 keluarga) dan Bandengan (1.280 keluarga).
Menanggapi kondisi darurat tersebut, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mendesak pemerintah provinsi dan pusat untuk segera membangun tanggul laut raksasa seperti di Demak.
“Kami sudah mengajukan permintaan ke provinsi dan pusat. Nilai proyek tanggul di Kendal sekitar Rp2,6 triliun, jauh lebih kecil dari Demak yang mencapai Rp10,7 triliun,” kata Dyah usai menyerahkan bantuan kepada 293 warga terdampak.
Bupati Dyah menegaskan, rob yang terus berulang telah memukul ekonomi masyarakat pesisir, mengganggu akses pendidikan, serta meningkatkan risiko kesehatan akibat sanitasi buruk.
Baca juga: 6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diserahkan Ke Keluarga di Banyuwangi
Editor: Redaktur TVRINews