Penulis: Alfin
TVRiNews, Bogor
Stigma negatif pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan keluarga dari masyarakat dinilai masih terjadi. Sehingga diperlukan penanganan sehingga dapat meminimalisir dampak negatif terhadap ODGJ dan keluarga.
Hal tersebut menjadi bagian program Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari dosen, mahasiwa magister dan spesialis Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Mereka menyelenggarakan kegiatan bertajuk optimalisasi pemberdayaan masyarakat melalui peran kader dalam mengurangi stigma pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan keluarganya.
Kegiatan yang diadakan di Desa Cipinang Gading, Kelurahan Rangga Mekar, RW 04, Bogor Selatan ini dilaksanakan selama dua hari.
Pada tanggal 6 Juni 2024, tim pengabdi memberikan edukasi kepada para Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) terkait stigma gangguan jiwa.
Pada kesempatan ini, kader diajak memahami dampak stigma yang menyebabkan ODGJ dan keluarganya merasa malu, mengalami diskriminasi, dan enggan berinteraksi dengan masyarakat serta menolak menggunakan layanan kesehatan.
Selanjutnya kader dilatih menggerakkan ODGJ dan keluarganya yang berada di wilayah mereka untuk menghadiri edukasi tentang cara menghadapi stigma.
Dalam kata sambutannya, ketua pengabdi, Herni Susanti, menyampaikan bahwa KKJ merupakan ujung tombak keberhasilan program mengatasi stigma gangguan jiwa di Indonesia karena kedekatan mereka dengan masyarakat.
"Kader adalah anggota masyarakat penyambung tenaga kesehatan yang dipercaya dalam memberikan informasi tentang kesehatan," kata Herni, dikutip redaksi Rabu, 19 Juni 2024.
Selain KKJ, kegiatan di hari pertama tersebut dihadiri oleh pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Bogor Selatan, Kepala Lurah, Ketua RW 04 dan para Ketua RT di RW 04 Rangga Mekar, Bogor Selatan.
Kemudian, pada tanggal 11 Juni 2024, para KKJ yang telah dilatih tersebut menjalankan tugas dengan mengajak ODGJ dan keluarga menghadiri penjelasan yang diberikan oleh tim pengabdi. Lurah Rangga Mekar, Imam Santoso, yang mengikuti kegiatan ini, menyampaikan apresiasi kegiatan tersebut.
"Dukungan yang besar atas terlaksananya kegiatan ini dan berkomitmen untuk mengatasi masalah stigma gangguan jiwa di wilayahnya," ucap Imam.
Diakhir kegiatan, mahasiswa mendampingi ODGJ dan keluarganya melakukan sharing dalam kelompok kecil, memberikan kesempatan kepada mereka mengungkapkan perasaan, pengalaman dan harapan terkait masalah stigma ini.
Kegiatan pengabdian selama dua hari ini berjalan interaktif dengan melibatkan total 70 peserta.
Di akhir kegiatan, kader menyampaikan sangat beruntung mendapat kesempatan mengatahui lebih dalam tentang stigma gangguan jiwa.
Demikian juga dengan ODGJ dan keluarganya, kegiatan ini menjadi momen menyampaikan keinginan mereka untuk diperlakukan sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Tim Pengabdian Masyarakat ini terdiri dari Herni Susanti selaku ketua Pengabdi, Yossie Susanti Eka Putri dan Ice Yulia Wardani selaku anggota, dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang terdiri dari: Febri Christian, Muhammad Ferly Aditya, Mawaddah, Oriza Sativa Manurung dan turut serta Rahmawati, Rusmai Triaswati, Linda Mandasari dan Nada Az-Zahrah.
Editor: Redaktur TVRINews