
Foto: Kapal gas Falcon bocor di laut Mozambik (dok. Istimewa)
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maputo, Mozambik, bergerak cepat untuk memulangkan sembilan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang masih terjebak di kapal tanker Gas Falcon.
Para ABK itu sudah hampir setahun berada di kapal setelah dokumen mereka ditahan otoritas setempat, dan belakangan kapal yang mereka tumpangi mengalami insiden tabrakan.
Duta Besar RI untuk Mozambik, Kartika Candra Negara, menyebut pihaknya sudah menyiapkan langkah darurat jika para ABK berhasil dievakuasi ke daratan.
"KBRI Maputo telah menyiapkan seorang diplomat dan staf untuk langsung menuju Beira apabila para ABK Indonesia didaratkan, guna memproses kepulangan mereka ke tanah air," kata Kartika, dalam keterangannya, dikutip Minggu 7 September 2025.
Kemudian, Ia menjelaskan agen kapal tengah mengupayakan izin dari otoritas pelabuhan agar Gas Falcon bisa ditarik ke dermaga. KBRI juga terus mendorong agar proses embarkasi para WNI bisa dilakukan secepat mungkin setelah evakuasi.
Masalah yang menimpa para ABK ini sudah berlangsung lama. Mereka berangkat dari Jakarta pada 7 Oktober 2024 dan tiba di Mozambik pada 24 Oktober 2024. Setelah selesai membongkar muatan, otoritas maritim setempat naik ke kapal dan menahan dokumen serta ijazah para ABK. Sejak itu, mereka tidak diizinkan turun ke darat.
Situasi semakin rumit setelah Gas Falcon ditabrak kapal nelayan pada Rabu (3/9) dini hari. Salah satu ABK, Andarias Aris, menyebut tabrakan itu mengakibatkan kebocoran di lambung kapal.
"Kapal ditabrak kapal ikan dan mengakibatkan kebocoran pada lambung kapal kami," ujarnya.
Meski begitu, KBRI Maputo memastikan kondisi kapal kini sudah stabil. Bantuan logistik juga telah dikirim pada Jumat (5/9). Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk melindungi warga negara di luar negeri, termasuk memastikan kepulangan para ABK ke tanah air dalam waktu dekat.
Baca juga: Gubernur Jatim Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
Editor: Redaksi TVRINews