
Hadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi, Wapres Kenakan Pakaian Adat Suku Melayu Sambas
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin mengikuti upacara dari Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Keduanya tampak serasi mengenakan busana adat Pontianak, Kalimantan Barat dari Suku Melayu Sambas.
Ma’ruf menggunakan setelan Teluk Belanga warna kuning emas, dipadu kain sarung corak insang dengan warna senada di pinggang dan memakai penutup kepala yang biasa disebut Tanjak.
Sementara itu, Ibu Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju kurung polos bernuansa kuning emas dipadu dengan selendang senada yang juga bercorak insang.
Pakaian adat yang dikenakan oleh Ma’ruf dan istri tidak hanya mencerminkan aspek fungsional, tetapi juga mengandung makna mendalam dari segi budaya dan tradisi. Berdasarkan sejarahnya, warna kuning emas melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keagungan.
Sementara, hal menarik terlihat dari corak insang yang terinspirasi oleh masyarakat Pontianak yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Berangkat dari inspirasi ini, insang ikan dijadikan sebagai media ungkapan seni dan memberi arti simbol dari nafas, kehidupan, dan terus bergerak. Juga, merupakan ungkapan rasa cinta kepada alam dan lingkungan serta semangat hidup sehari-hari yang dinamis.
Dengan demikian, makna filosofis dari pakaian adat yang dikenakan Wapres pada hari ini secara garis besar melambangkan kejayaan untuk seluruh Indonesia, simbol dalam menyambut Indonesia Emas 2045, tidak hanya untuk manusia tapi juga untuk seluruh sumber dayanya.
Di sisi lain, pemilihan baju adat Pontianak, Kalimantan Barat juga melambangkan keragaman yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Upacara HUT RI di Istana Merdeka, Gibran Kenakan Baju Adat Papua
Editor: Redaktur TVRINews
