Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Sosok Miftahuddin Ramli atau yang biasa dikenal Pak Midun kini menjadi perhatian suporter sepakbola Tanah Air.
Pak Midun menjadi sosok yang masih memperjuangkan nasib Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban sebanyak 135 orang pada 1 Oktober 2022 lalu.
Pria berusia 51 tahun ini melakukan aksi dengan mengayuh sepedanya dari Kota Batu, Jawa Timur hingga Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta sejak 3 Agustus 2023 lalu.
Baca Juga: Siap Dioperasikan Tahun Ini, Menhub Tinjau Bandara Baru di Mentawai
Namun, tetes air mata Pak Midun pun pecah saat tiba di SUGBK sekitar pukul 10.50 WIB. Pasalnya, ia tidak diizinkan untuk masuk ke kawasan stadion.
"Saya sudah sampai di situ (depan SUGBK), mereka tidak menghendaki untuk masuk. Saya pikir itu bukan kehendak mereka sendiri, saya yakin itu bukan kehendak petugas yang ada di sini," kata Pak Midun kepada wartawan termasuk tvrinews.com, Senin, 14 Agustus 2023.
Perjalanan panjang dilewati oleh Pak Midun. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai ASN Pemkot Batu ini dikawal oleh suporter setempat.
Tak lupa, dirinya menyempatkan diri untuk silaturahmi dengan suporter daerah sekitar yang dilewati dan mampir ke sejumlah stadion, khususnya Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Alhamdulillah, sambutannya pengawalannya mereka (suporter) seperti tidak ada sekat, saya juga tidak ada pengawalan dari Batu," ujar Pak Midun.
"Saya dikawal secara estafet mereka sangat mendukung, saya juga ngga mungkin kuat sampai sini, kekuatan saya didoakan oleh mereka keluarga korban yang memperjuangkan jalur hukumnya," ucap Pak Midun menambahkan.
Sebagai informasi, Pak Midun tidak memiliki keluarga dan kerabat yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang ini.
Dengan aksi ini, Pak Midun berharap agar para korban mendapat keadilan sesuai dengan jalur hukum yang sedang ditempuh hingga saat ini.
Baca Juga: Menparekraf Kagum Keberagaman Budaya Tradisi Lestari Desa Tebara
Editor: Redaktur TVRINews
