
.
Penulis: Kristiono
TVRINews, Lumajang
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu menyemburkan kolom abu setinggi sekitar 700 meter ke arah barat daya.
Rekaman kamera pengintai milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, memperlihatkan kolom abu tebal membumbung dari puncak Semeru pada pukul 08.20 WIB.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi sekitar dua menit 19 detik.
BPBD Lumajang memastikan letusan tersebut masih berada dalam radius aman dan tidak berdampak langsung pada permukiman warga. Meski demikian, warga sekitar tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kita khawatir, mudah-mudahan tidak terjadi letusan besar. Kita harus waspada terus,” kata Suhartatik, warga setempat, kepada tvrinews.com, Kamis, 9 Oktober 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, juga mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi keamanan yang dikeluarkan PVMBG.
Saat ini Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II). PVMBG melarang warga melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar radius tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujar Yudhi.
Ia menambahkan, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya.
Editor: Redaktur TVRINews