
Guru Besar UI Puji Pidato Prabowo di Sidang PBB ke-80: Menggelegar dan Mantap
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof. Hikmahanto Juwana, mengapresiasi pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Hikmahanto menilai pidato tersebut sebagai momen bersejarah yang menegaskan posisi Indonesia sebagai negara berkembang yang tegas dalam mendukung keadilan dunia.
"Ternyata di luar dugaan saya. Mantap! Saya bilang mantap," ujar Hikmahanto dalam wawancara di YouTube Kompas yang berjudul “Prabowo Tantang Israel Akui Palestina, Hikmahanto: Itu Namanya Pahlawan”. Ia mengaku terkesan dengan pidato Kepala Negara yang dinilai menggelegar dan memberikan pernyataan yang tegas.
Pidato Presiden Prabowo, menurut Hikmahanto, menegaskan komitmen Indonesia pada hukum internasional, sebuah sikap yang berbeda dengan negara-negara besar yang kerap mengabaikan aturan internasional.
"Itulah kalau misalnya negara besar ngomong ngelantur kanan kiri sampai lebih dari 15 menit yang dialokasikan, mungkin 45 menit ya. Jadi, kalau negara besar itu suka-suka, sementara kita ini negara berkembang, kita patuh pada aturan, patuh pada hukum-hukum internasional," kata Hikmahanto, dikutip Rabu, 24 September 2025.
Hikmahanto juga menyoroti pendekatan baru yang ditawarkan Prabowo terkait isu Palestina-Israel. Menurutnya, Prabowo menggunakan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai alat tawar untuk mendapatkan pengakuan terhadap Palestina.
"Beliau tahu bahwa Israel itu sangat ingin punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Maka itu digunakan bargaining chip itu oleh Presiden Prabowo untuk mengatakan, ‘Saya akan akui kamu, tapi akui dulu Palestina,’" jelas Hikmahanto.
Selain itu, Hikmahanto membandingkan pidato Prabowo dengan pidato mantan Presiden AS, Donald Trump. Sementara Trump seringkali meremehkan peran PBB dan isu-isu global seperti perubahan iklim, Prabowo menekankan pentingnya lembaga internasional tersebut.
"Trump akan bilang itu tidak ada artinya. Sementara Pak Prabowo bilang, ‘Wei, itu ada perannya,’" tambah Hikmahanto.
Hikmahanto juga menilai Prabowo menunjukkan komitmen nyata untuk mendorong perdamaian dunia, bukan hanya sekadar retorika. Ia mengutip pernyataan Prabowo yang siap mengirimkan 20.000 tentara untuk misi perdamaian di bawah mandat PBB.
"Beliau mengatakan kalau nanti ada dimandatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membentuk pasukan perdamaian, maka saya 20.000 anak-anak saya laki dan perempuan akan saya kontribusikan, kalau perlu lebih dari 20.000," ungkapnya.
Editor: Redaktur TVRINews