
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait
Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Percepatan Pembangunan di Sumatera Utara Diprioritaskan Pekan Ini
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan kesiapan penuh untuk segera merealisasikan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga penyintas bencana di Sumatera. Pembangunan tahap awal ini dipastikan akan fokus dimulai di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Maruarar Sirait, yang sering disapa Ara, menekankan bahwa percepatan konstruksi adalah agenda utama. Ia menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking sudah dapat dilakukan pada pekan ini.
Langkah ini diambil untuk memastikan kehadiran negara dapat segera dirasakan oleh masyarakat yang terdampak bencana, sehingga mereka dapat kembali menempati hunian yang aman dan layak.
Dalam keterangan resminya di Jakarta pada Rabu 17 Desember 2025, Ara menegaskan, "Saya ingin minggu ini dilakukan groundbreaking.
Rakyat tidak boleh menunggu terlalu lama. Kita ingin mereka segera bangkit dan kembali memiliki tempat tinggal yang layak.” Kutipan ini mencerminkan desakan kuat untuk bertindak cepat.
Fokus Awal di Sumatera Utara
Keputusan untuk memulai di Sumatera Utara didasarkan pada kesiapan lahan yang dinilai telah memadai. Lokasi-lokasi awal pembangunan huntap meliputi 103 unit di Kabupaten Tapanuli Utara, 200 unit di Kota Sibolga, dan 100 unit di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sementara itu, Maruarar juga mendesak Pemerintah Daerah di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat untuk segera menyiapkan lahan yang diperlukan. Hal ini krusial agar proses pembangunan di dua provinsi tersebut dapat segera menyusul dan tidak mengalami hambatan administrasi.
Total 2.603 Unit Huntap dari CSR
Total rencana pembangunan huntap yang akan direalisasikan mencapai 2.603 unit. Menariknya, seluruh pembiayaan proyek besar ini bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR), bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dari total unit tersebut, sebanyak 2.500 unit didukung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, sementara 103 unit lainnya merupakan inisiatif pribadi dari Maruarar Sirait.
Distribusi alokasi 2.603 unit huntap CSR ini akan disebar di tiga provinsi, yaitu 1.000 unit di Provinsi Aceh, 1.003 unit di Provinsi Sumatera Utara, dan 600 unit di Provinsi Sumatera Barat.
Dukungan Lintas Kementerian
Demi menjamin kecepatan, ketertiban, dan akuntabilitas proyek, Menteri Maruarar menyebut adanya dukungan penuh dari berbagai pihak.
Kementerian Hukum dan HAM serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah berkomitmen memberikan asistensi dari sisi legalitas dan pengawasan keuangan.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri turut berperan penting dalam koordinasi dengan pemerintah daerah. Kementerian Agama juga dilibatkan untuk memperkuat aspek sosial dan kemasyarakatan di lokasi pembangunan.
Ara menegaskan bahwa percepatan penanganan pascabencana adalah arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia. Beliau menekankan bahwa negara harus hadir dan bertindak responsif dalam membantu warga yang terdampak.
“Dalam situasi bencana seperti ini, negara tidak boleh lambat. Arahan Presiden jelas: negara harus hadir, bertindak cepat, dan memastikan rakyat kembali memiliki hunian yang layak. Jika ada aturan yang menghambat, maka harus segera disesuaikan,” tutup Ara, menggarisbawahi komitmen pemerintah.
Editor: Redaksi TVRINews
