
Surabaya Buktikan Keberhasilan Program Haji Ramah Lansia
Penulis: Yosep Novriansyah
TVRINews, Jakarta
Musim haji 2025 baru dimulai, namun bukti nyata transformasi pelayanan jemaah lansia langsung terlihat di Tanah Suci. Sebanyak 1.617 jemaah lanjut usia (lansia) tiba dengan selamat di Madinah pada Jumat (2/5), menandai keseriusan pemerintah dalam mewujudkan program “Haji Ramah Lansia”.
Surabaya menjadi salah satu wajah keberhasilan program ini. Dari total 7.412 jemaah yang diberangkatkan pada hari pertama, 21,83 persen adalah lansia—dan dari angka tersebut, 318 jemaah berasal dari Embarkasi Surabaya. Kloter SUB 2 mencatat jumlah lansia terbanyak, yakni 124 dari 376 jemaah.
Layanan khusus untuk lansia terlihat menyeluruh: mulai dari penerbangan yang nyaman, jalur cepat imigrasi (fast track), hingga sambutan yang humanis di Madinah.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, yang turut menyambut jemaah, mengapresiasi kualitas layanan yang diberikan.
“Kedatangan hari ini sangat lancar. Para jemaah lansia pun tampak bugar meski menempuh perjalanan panjang,” ujarnya.
Lebih dari itu, pelayanan tidak berhenti di bandara. Pemerintah memastikan akomodasi dekat dengan tempat ibadah, transportasi prioritas, serta layanan kesehatan selalu tersedia. Petugas haji pun telah dibekali pelatihan khusus dalam menangani lansia dan jemaah risiko tinggi (risti), termasuk pelaksanaan skema murur dan tanazul.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen besar Kementerian Agama dalam membangun sistem haji yang inklusif dan berkeadilan.
Dengan Surabaya sebagai contoh nyata penerapan layanan ramah lansia, hari pertama musim haji ini menunjukkan bahwa pelayanan haji Indonesia tengah memasuki era baru: lebih manusiawi, terstruktur, dan peduli pada kebutuhan jemaah rentan.
Baca Juga: Teknologi Laut Terkini Warnai DXI 2025, Dorong Wisata Bahari Maju
Editor: Redaktur TVRINews
