Penulis: Krisafika Taraisya Subagio

---

TVRINews, Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merupakan proyek strategis nasional yang didukung penuh oleh pemerintah pusat, termasuk dalam hal pendanaan. Hal ini disampaikannya usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek, pada hari Senin, 26 Mei 2025.

Menurut AHY, kelanjutan proyek MRT Jakarta fase 2A menggunakan skema kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Dalam skema tersebut, pemerintah pusat tidak hanya berperan sebagai peminjam (lender), tetapi juga memberikan hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 49 persen dari nilai proyek, yang kemudian diteruskan kepada pihak MRT Jakarta sebagai pelaksana.

“Prinsipnya ini adalah proyek strategis nasional yang harus dikawal secara komprehensif oleh pemerintah pusat, tapi juga tentunya pemerintah provinsi DKI Jakarta,” kata AHY di Monas, Senin, 26 Mei 2025.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa skema pendanaan dilakukan melalui mekanisme pembiayaan bertingkat (three sub-level financing mechanism), yang bertujuan untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu.

Dengan dukungan pembiayaan ini, proyek MRT Jakarta diharapkan bisa menjawab tantangan kemacetan dan mempercepat mobilitas masyarakat ibu kota secara signifikan. AHY menyebut target operasional jalur Thamrin–Monas diproyeksikan pada tahun 2027.

“Harapannya proyek ini bisa tuntas dengan baik dan memberikan dampak langsung terhadap konektivitas dan perekonomian warga Jakarta,” tuturnya.

Selain jalur utara–selatan dan barat–timur yang dikerjakan bersama JICA, pemerintah juga tengah menyiapkan jalur baru dari Kampung Rambutan ke Fatmawati dengan skema berbeda, yakni Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca Juga: Menko AHY: MRT Jakarta Fase Thamrin–Monas Ditargetkan Beroperasi 2027 

---

Editor: Redaksi TVRINews