
Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Bogor
Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun masa depan bangsa. Maka daei itu pemerintah Indonesia menempatkan sektor ini sebagai prioritas strategis dalam pembangunan nasional.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Prabowo saat menghadiri Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat 2 Mei 2025. Sekaligus meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) terkait program pendidikan di Indonesia.
"Pendidikan adalah jalan yang sangat menentukan bagi kebangkitan bangsa. Mustahil Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera jika pendidikannya tidak berhasil," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya di Bogor, Jumat 2 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa sejak masa ke masa, pemerintahan di Indonesia selalu menjadikan pendidikan sebagai sektor yang utama. Hal ini tercermin dari besarnya alokasi anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau tidak salah, alokasi pendidikan dalam APBN saat ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia, mencapai lebih dari 22 persen," jelasnya.
Sebagai perbandingan, ia menyebut bahwa beberapa negara seperti India justru menempatkan pertahanan sebagai prioritas utama. Sementara itu, Indonesia beruntung karena telah menikmati masa damai selama puluhan tahun.
"Kita harus bersyukur atas kondisi damai yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun. Masa damai ini adalah hasil kerja keras para pemimpin bangsa dalam menjaga keselamatan rakyat. Ini adalah karunia besar dari Yang Maha Kuasa yang harus kita manfaatkan untuk membangun negeri melalui pendidikan yang bermutu," katanya.
Meski alokasi anggaran pendidikan besar, ia mengingatkan agar seluruh elemen bangsa tetap waspada dan jujur terhadap kondisi di lapangan.
"Mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah anggaran besar itu benar-benar sampai kepada yang membutuhkan? Faktanya, masih banyak sekolah yang rusak. Toilet sekolah hanya satu, padahal anggaran ada," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini anggaran untuk perbaikan sekolah mencapai hampir Rp17 triliun. Namun, jumlah tersebut baru cukup untuk memperbaiki sekitar 11 ribu sekolah, dari total 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia — termasuk lebih dari 200 ribu sekolah negeri.
Ia pun menekankan pentingnya tanggung jawab pemerintah daerah, mulai dari walikota, bupati, hingga gubernur, untuk memastikan anggaran benar-benar digunakan sebagaimana mestinya.
"Kita telah menetapkan anggaran yang besar, tapi pelaksanaannya harus diawasi bersama. Pendidikanlah yang akan menentukan masa depan bangsa ini — apakah kita menjadi negara miskin atau negara yang baik untuk rakyatnya," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo: Anggaran Pendidikan di APBN 2025 Terbesar dalam Sejarah
Editor: Redaktur TVRINews