Penulis: Fityan
TVRInews – Sidoarjo
Insiden di Ponpes Al Khoziny Renggut Satu Nyawa, Puluhan Terluka
Sebuah bangunan asrama yang sedang dalam tahap konstruksi di sebuah pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada hari Senin (29/9), menimpa puluhan santri yang sedang sholat.
Tragedi ini menyebabkan sedikitnya satu santri meninggal, puluhan lainnya luka-luka, dan beberapa orang masih tertimbun reruntuhan.
Tim gabungan dari kepolisian, tentara, dan tim SAR berjibaku sepanjang malam menyingkirkan puing-puing untuk mencari korban. Lebih dari delapan jam setelah kejadian, delapan santri berhasil ditarik keluar dalam keadaan lemah dan terluka dari balik reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny.
Petugas penyelamat melaporkan melihat sejumlah jenazah lainnya, mengindikasikan bahwa jumlah korban meninggal kemungkinan akan bertambah.
Juru bicara Polda Jawa Timur, Jules Abraham Abast, mengatakan para santri sedang sholat di gedung yang tengah direnovasi tanpa izin saat bangunan itu tiba-tiba roboh.
"Bangunan lama yang awalnya hanya dua lantai ini direnovasi dengan menambah dua lantai lagi tanpa izin. Pondasi bangunan lama rupanya tidak mampu menopang dua lantai beton dan ambruk saat proses pengecoran," kata Abast.
Satu santri laki-laki dilaporkan meninggal, sementara 99 santri lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebagian besar korban adalah santri laki-laki, karena santri perempuan sholat di bagian bangunan lain dan berhasil menyelamatkan diri. Warga, guru, dan pengurus pesantren turut membantu mengevakuasi santri yang terluka, banyak di antara mereka mengalami cedera kepala dan patah tulang.
Tim penyelamat masih terus berupaya menembus puing-puing beton yang tebal untuk mencari korban selamat.
"Kami mengalirkan oksigen dan air kepada mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan membuat mereka tetap hidup selagi kami bekerja keras untuk mengeluarkan mereka," ujar Nanang Sigit, ketua tim SAR. Ia menambahkan bahwa timnya fokus menyelamatkan korban yang masih hidup terlebih dahulu.
Ratusan petugas penyelamat, dengan peralatan lengkap untuk evakuasi medis dan operasi penyelamatan, terus bekerja tanpa henti di bawah reruntuhan bangunan untuk mencari korban selamat maupun jenazah.
Editor: Redaksi TVRINews