
Tinjau Panen Raya Padi di Kebumen, Presiden Jokowi Menyebut GKP Terlalu Rendah (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis (9/3).)
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Kebumen
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan Lokasi Panen Raya Padi yang berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Maret 2023. Pada kesempatan tersebut Presiden menyebutkan bahwa harga Gabah Kering Panen (GKP) dianggap terlalu rendah.
"Tadi saya menanyakan langsung kepada para petani, GKP nya jatuh di harga Rp. 4.200 memang terlalu rendah, sehingga pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera akan diumumkan oleh badan pangan harga GKP nya itu harusnya berapa," kata Presiden Jokowi dalam unggahan video kanal YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis, 9 Maret 2023.
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa dalam menentukan hal tersebut pemerintah menyerahkan kepada badan pangan agar harga yang nantinya ditentukan dapat diterima oleh petani
Baca Juga: Hari ini, Presiden Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja di Jawa Tengah
"Karena kita punya hitung-hitungan (cost) dalam setiap komponen berproduksi beras ini sudah keliatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya dan lain-lainnya nggak ketemu nanti badan pangan yang akan mengumumkan," ucapnya.
Presiden Jokowi juga mengharapkan bahwa harga-harga yang ditentukan berada pada posisi yang wajar dan dapat diterima oleh semua pihak.
"Sehingga kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, Harga beras di pedagang wajar , harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi (harga) yang wajar semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga kepala Negara mengungkapkan bahwa hampir di setiap daerah permasalahan stok pupuk bersubsidi yang menjadi keluhan bagi para petani.
"Selalu saya kemarin di kabupaten Bandung yang dikeluhkan pupuk, di sini tadi yang dikeluhkan pupuk. baik harga maupun barangnya sering tidak ada utamanya yang pupuk bersubsidi, karena kita tahu
kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih itu 13 juta ton," ungkap Presiden Jokowi
Presiden menjelaskan bahwa produksi pupuk dalam negeri memang masih dinilai kurang dan berdasarkan hal tersebut pemerintah tengah mengusahakan agar bisa memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional tersebut.
Baca Juga: Menaker Tekankan Peningkatan Daya Saing SDM RI Butuhkan Sinergi-Kolaborasi
"Artinya apa? memang kita masih kurang pupuknya ini yang nanti akan segera kita usahakan tapi kita juga semua harus tahu tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang yaitu Rusia dan Ukraina ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews