
Kesiapan Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Sumut Jelang Nataru 2025/2026
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan seluruh infrastruktur jalan dan jembatan di Sumatera Utara siap mendukung kelancaran arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus utama saat ini adalah pemulihan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang sempat memutus akses di beberapa wilayah.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan, pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama.
“Jalan dan jembatan adalah urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik. Kami berupaya agar akses kembali fungsional secepat mungkin,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip, Rabu (17/12/2025).

Sebagai langkah antisipasi Nataru, Kementerian PU menyiagakan 85 petugas di posko-posko Nataru, 96 unit alat berat, serta hampir 2.000 bahan penanganan darurat, termasuk agregat dan geobag. Di jaringan jalan tol, seluruh ruas tol di Sumatera Utara telah kembali beroperasi normal, termasuk Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi yang sebelumnya menerapkan contraflow.
Penanganan infrastruktur pasca bencana terus digencarkan, dengan 194 titik longsoran tebing, 27 titik jalan putus, 57 titik jalan amblas, dan beberapa titik jembatan yang sempat rusak.
Beberapa perbaikan dilakukan dengan Jembatan Bailey, agregat dan aspal, bronjong, hingga Dinding Penahan Tanah. Tiga koridor utama yang masih menjadi fokus adalah Tarutung–Sibolga, Sibolga–Batangtoru, dan Batangtoru–Singkuang.
Bagi masyarakat menuju Kota Sibolga, sejumlah jalur alternatif tetap bisa dimanfaatkan, seperti Sidikalang–Subulussalam–Barus–Sibolga atau Doloksanggul–Pakkat–Barus–Sibolga, meski beberapa hanya dapat dilalui kendaraan kecil.
Kepala BBPJN Sumut, Hardy Pangihutan Siahaan, menegaskan, Tidak ada kota atau kabupaten yang terisolir. Semua wilayah masih bisa diakses melalui jalan alternatif, sehingga masyarakat tetap bisa beraktivitas dan arus logistik berjalan lancar.
“Untuk Nataru, khususnya di lokasi bencana, transportasi tetap dapat dilakukan melalui jalan alternatif. Di Sumatera Utara tidak ada kota atau kabupaten yang terisolir, seluruh wilayah masih bisa diakses karena tersedia jalur alternatif,” ujar Hardy.
Kementerian PU memastikan, dengan percepatan pemulihan infrastruktur ini, mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru tetap aman dan nyaman, sekaligus mendukung kelancaran distribusi logistik di Sumatera Utara.
Editor: Redaksi TVRINews
