
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar (ketiga dari kiri) (Foto: Dok. Kemenag)
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyerukan pentingnya memperkuat semangat persatuan dan kedamaian bangsa melalui doa lintas agama bertajuk Indonesia Berdoa yang digelar di Jakarta.
Dalam sambutannya, Menag mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan isi deklarasi sebagai komitmen bersama dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Tancapkan ke lubuk hati paling dalam, sehingga dengan demikian, insya Allah tercipta Indonesia yang damai," ujar Nasaruddin, dalam keterangan tertulis dikutip dari laman Kemenag, Minggu, 19 Oktober 2025.
Usai memberikan sambutan, Menag memimpin doa bersama yang berisi ungkapan harapan agar Indonesia selalu berada dalam lindungan Tuhan dan menjadi bangsa yang penuh kasih serta kedamaian.
"Ya Tuhan kami, Engkau membaca harapan-harapan kami semua. Kami ingin menjadikan bangsa ini berjaya, sejahtera, santun, dan saling mengasihi," ucapnya penuh khidmat.
Isi Deklarasi Perdamaian Indonesia Berdoa
Dalam kesempatan itu, Menag bersama perwakilan lintas agama membacakan Deklarasi Perdamaian Indonesia Berdoa yang menegaskan tekad untuk menjaga Tanah Air dan memperkuat rasa persaudaraan di tengah keberagaman.
Berikut isi deklarasi tersebut:
Kami berjanji menjaga tanah air Indonesia sebagai amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tanah yang mempersatukan, bukan memisahkan.
Kami berkomitmen menegakkan kejujuran dan keadilan.
Karena hanya bangsa yang adil, yang dapat hidup dalam kedamaian.
Kami bertekad memelihara persatuan dan kesatuan.
Menempatkan Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Dengan doa dan keyakinan, kami berdiri untuk Indonesia.
Damai dalam keberagaman, adil dalam tindakan, dan kuat dalam persaudaraan.
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri berbagai tokoh lintas agama serta pejabat negara, di antaranya Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo Budhisedjati, Dewan Pembina Formas Hasyim Jojohadikusumo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Mahfud MD, dan Habib Luthfi bin Yahya.
Editor: Redaktur TVRINews