
Menteri Ekraf Berani Beri Janji Lapangan Kerja di Anggaran Rp 1 Triliun
Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Di Rapat DPR, Ketua Komisi VII Pertanyakan Tambahan Anggaran Kemenparekraf untuk 2026.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Daulay, melontarkan kritik tajam saat rapat kerja dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) pada Kamis (4/9). Saleh mendesak kementerian untuk tidak hanya fokus pada penambahan anggaran, tetapi juga memberikan jaminan nyata bahwa dana tersebut akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menciptakan lapangan kerja.
Kritik ini muncul setelah Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya memaparkan usulan tambahan anggaran sebesar Rp 1,06 triliun untuk tahun 2026. Angka tersebut melampaui pagu indikatif yang telah ditetapkan, yaitu Rp 528 miliar.
Dalam nada yang tegas, Saleh Daulay mengingatkan bahwa peran para pejabat, termasuk menteri, hanyalah sebagai "pelayan rakyat."
"Saya minta kepada kedua kementerian ini, ini tolong betul-betul diperhatikan, masyarakat kita kan sekarang mulai kritis nih, ya kan, mulai memperhatikan kinerja dari pemerintah," ujar Saleh, seperti dikutip dari rekaman rapat.
Ia menambahkan, "Mohon maaf walaupun Bapak jadi menteri, Bapak ini cuma pelayan."
Anggota DPR dari Fraksi PAN ini menantang Menteri Teuku Riefky untuk memaparkan secara rinci bagaimana tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru.
"Yakinkan kami, misalnya seperti Ekraf Bapak menciptakan lapangan pekerjaan berapa tahun 2026 dengan anggaran yang bapak miliki sekarang?" tanya Saleh. "Yang kedua Bapak dikasih anggaran tambahan oleh pemerintah dapat Rp 1 triliun, berapa efeknya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan?"
Jika dampak dari tambahan anggaran ini signifikan, Saleh berjanji Komisi VII akan memperjuangkan alokasi tersebut. Namun, ia mewanti-wanti, jika hasilnya tidak berbeda, penambahan anggaran tersebut tidak diperlukan.
"Kalau misalnya sama saja nggak usah ditambah, tapi kalau berbeda ada dampaknya, masyarakat dapat pekerjaan, lebih banyak mereka meningkatkan kesejahteraan, tentu kami di Komisi VII ini akan berjuang sungguh-sungguh," tambahnya.
Menteri Teuku Riefky, dalam paparannya, menjelaskan bahwa tambahan anggaran ini akan dialokasikan untuk beberapa program prioritas. Di antaranya adalah pemberdayaan desa kreatif, pelatihan digital, serta dukungan untuk UMKM di sektor kriya dan kuliner. Selain itu, ada juga program beasiswa untuk talenta muda dari keluarga prasejahtera agar bisa mendapatkan pekerjaan di sektor digital.
Baca juga: Warga Antusias Sambut Gerakan Pangan Murah Polda Metro Jaya
Editor: Redaksi TVRINews