
Hari ini 63 Tahun Lalu: TVRI Menjelajahi Jejak Sejarah Televisi Pertama Indonesia
Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Dari Ruang Hampa Hingga Pemandu Bangsa: Perjalanan Penuh Dinamika Televisi Rakyat Indonesia
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merayakan ulang tahun ke-63. Lebih dari sekadar stasiun penyiaran, TVRI adalah saksi bisu perjalanan bangsa, dari awal kehadirannya sebagai alat pemersatu di tengah keterbatasan teknologi hingga perannya sebagai media publik yang terus beradaptasi dengan disrupsi digital.
Berawal dari usulan visioner Maladi, seorang penyiar RRI, pada tahun 1955, ide tentang televisi sempat kandas akibat kendala biaya. Namun, momen krusial tiba saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962. Presiden Sukarno, didukung oleh semangat persatuan, menyetujui pendirian stasiun televisi untuk menyiarkan ajang olahraga akbar tersebut. Ini menjadi titik balik yang mengubah lanskap media di Tanah Air.
Menurut arsip sejarah litbang Kompas, TVRI pertama kali mengudara pada 17 Agustus 1962 sebagai siaran percobaan, menayangkan upacara kemerdekaan dari Istana Merdeka. Puncaknya, pada 24 Agustus 1962, TVRI melakukan siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari Stadion Utama Bung Karno.
Momen bersejarah ini menjadikan Indonesia salah satu negara pertama di Asia yang memiliki siaran televisi, menyusul Jepang, Thailand, Filipina, China, dan Korea Selatan. Meskipun saat itu hanya 2% penduduk yang memiliki televisi, kehadiran TVRI sudah menjadi lompatan besar bagi perkembangan komunikasi di Indonesia.
Slogan yang Menggugah, Bencana yang Menghantam
Seiring berjalannya waktu, TVRI tumbuh bersama bangsa, ditopang oleh slogan-slogan yang merefleksikan semangat zaman. Dari "Menjalin Persatuan dan Kesatuan" (1962-2001) hingga "Media Pemersatu Bangsa" (2019-sekarang), setiap slogan mencerminkan komitmen TVRI dalam melayani masyarakat.
Namun, perjalanan panjang ini tak lepas dari cobaan. Salah satu musibah terbesar yang menimpa TVRI adalah kebakaran hebat pada 29 Desember 1985. Insiden ini, yang terjadi sehari setelah latihan rutin pemadaman kebakaran, melahap habis ruang penyimpanan dan kendaraan operasional. Menteri Penerangan Harmoko saat itu mengungkapkan, kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 1,974 miliar. Arsip foto Kompas yang dibuat oleh Dudy Sudibyo pada hari kejadian menunjukkan betapa parahnya dampak kebakaran, dengan mobil-mobil operasional yang hangus terbakar.
Bertahan di Tengah Badai Disrupsi
Saat ini, TVRI menghadapi tantangan besar dengan adanya disrupsi media dan efisiensi anggaran pemerintah. Namun, dengan sejarah yang kuat dan komitmen untuk terus melayani publik, TVRI diharapkan dapat terus menjalankan perannya sebagai media pemersatu bangsa.
Seperti yang ditulis oleh Bahana Patria Gupta dalam artikelnya, TVRI adalah "jaringan televisi pertama di Indonesia" yang terus beradaptasi. Kehadiran TVRI bukan hanya soal hiburan, tetapi juga tentang pendidikan, informasi, dan yang paling penting, persatuan.
Editor: Redaktur TVRINews