
Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Ada 8 Titik, Bundaran HI Jadi Lokasi Utama
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan delapan titik perayaan dalam rangka menyambut Tahun Baru 2026.
Dari delapan lokasi tersebut, Bundaran Hotel Indonesia (HI) ditetapkan sebagai titik utama perayaan yang akan dihadiri langsung oleh Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa pengurangan jumlah titik perayaan dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian konsep perayaan yang lebih sederhana dan penuh empati, menyusul musibah bencana yang terjadi di sejumlah daerah. Hal itu disampaikan usai rapat persiapan Tahun Baru di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.
"Jumlah titik kami kurangi. Tahun ini ada delapan titik, dengan titik utama di Bundaran HI," ujar Pramono dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Delapan titik perayaan tersebut meliputi Lapangan Banteng, kawasan M.H. Thamrin, Sarinah, Bundaran HI, Dukuh Atas, Semanggi, kawasan SCBD, hingga FX Sudirman.
Sementara itu, Monumen Nasional (Monas) yang selama ini menjadi lokasi utama perayaan tidak lagi digunakan untuk kegiatan yang menghadirkan kerumunan.
Meski demikian, Pemprov DKI tetap menyiapkan pertunjukan video mapping di kawasan Monas tanpa mengundang massa. Langkah ini diambil untuk menjaga esensi perayaan tanpa menimbulkan kepadatan pengunjung.
Di Bundaran HI sebagai titik utama, perayaan akan diisi dengan pertunjukan video mapping berbasis drone tanpa kembang api. Pemprov DKI mengusung tema kepedulian terhadap daerah terdampak bencana, khususnya di Sumatra, dengan konsep acara yang dibuat sederhana dan bermakna.
Kemudian Pramono menegaskan, perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga mengedepankan nilai solidaritas sosial. Karena itu, seluruh rangkaian acara di delapan titik perayaan akan terintegrasi dengan penggalangan donasi kemanusiaan.
Lebih lanjut, Pramono menyampaikan bahwa Pemprov DKI mengintegrasikan mekanisme donasi kemanusiaan dalam rangkaian perayaan Tahun Baru bekerja sama dengan BAZNAS BAZIS dan Bank Jakarta. Donasi disalurkan melalui QRIS di titik-titik acara serta kanal digital, dengan sistem pemantauan secara real time.
"Dengan pendekatan ini, kami ingin perayaan publik tidak hanya hiburan, tetapi juga menjadi aksi nyata solidaritas sosial," ucapnya.
Hingga saat ini, dana awal yang terkumpul telah mencapai Rp500 juta dan akan diumumkan secara resmi pada puncak pergantian tahun.
Selain penggalangan donasi, Pemprov DKI juga siap menyerap komoditas pangan dari daerah terdampak bencana melalui BUMD pangan sebagai bagian dari dukungan pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, Pemprov DKI telah menyalurkan berbagai bantuan ke wilayah Sumatra, mulai dari logistik pakaian dan makanan, pengiriman toilet portabel senilai Rp4,5 miliar, hingga bantuan dana sebesar Rp3 miliar per kabupaten untuk sejumlah daerah terdampak bencana.
Editor: Redaktur TVRINews
