
Foto: Dokumen Istimewa
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membeberkan kronologi ledakan dahsyat mengguncang area pemusnahan bahan peledak di kawasan pesisir Pantai Cibalong pada Senin, 12 Mei 2025.
Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, kejadian ini berawal saat dilaksanakan kegiatan pemusnahan amunisi akhir tidak layak pakai, inventaris TNI AD di lokasi peldedakan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
“Pemusnahan tersebut, dilaksanakan oleh jajaran gudang pusat amunisi 3 pusat peralatan TNI AD. Pada awalnya, kegiatan ini telah dilakukan prosedur pengecekan oleh personel maupun yang berkaitan dengan lokasi oeledakan dan semuanya dinyatakan aman,” bebernya.
Selanjutnya, ia menuturkan jika tim amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.
“Setelah seluruh tim pengaman masuk kedalam pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman kemudian dilakukan peledakan di 2 sumur yang ditempati oleh amunisi akhir tersebut untuk dihancurkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna, dengan kondisi aman.
“Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya untuk menghancurkan detanator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya,” ujarnya.
“Saat tim penyusun amunisi menyusun detanator dilubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” pungkasnya.
Baca Juga: Ledakan di Cibalong, Kemhan: Turut Berduka atas Gugurnya Prajurit dan Warga
Editor: Redaktur TVRINews
