
Menteri PU: Pemulihan Air Bersih Jadi Fokus Utama Pascabencana Aceh Tamiang
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Aceh Tamiang
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmen kuat dalam mendukung pemulihan layanan dasar air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang pascabencana. Salah satu langkah strategis yang disiapkan adalah pelaksanaan pengeboran sumur air tanah, baik sumur dalam maupun sumur dangkal, yang akan dilakukan secara bertahap di sekitar 48 titik, lengkap dengan fasilitas sanitasi berupa MCK.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi agar risiko gangguan kesehatan masyarakat dapat ditekan.
“Air bersih adalah kebutuhan paling dasar. Kalau akses air terganggu, potensi penyakit akan meningkat. Setelah penanganan jalan dan jembatan mulai berjalan, fokus utama kita berikutnya adalah memastikan air bersih segera tersedia dan bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujar Menteri Dody dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (25/12/2025).
Dalam pelaksanaannya, Kementerian PU akan memprioritaskan pengeboran sumber air dalam, mengingat kondisi tanah pascabencana yang berlumpur menyulitkan pencarian sumber air dangkal.
“Dengan kondisi tanah seperti sekarang, mencari sumber air dangkal menjadi lebih menantang. Bukan berarti tidak ada, tetapi prosesnya lebih sulit. Karena itu, kami fokuskan pada pengeboran air dalam agar hasilnya lebih optimal dan berkelanjutan,” jelas Menteri Dody.
Selain pengeboran, Kementerian PU juga melakukan perbaikan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang terdampak, serta mengombinasikannya dengan pembangunan sumber air baru di sejumlah titik, dengan dukungan dari unsur TNI dan Polri.
“Pendekatannya kita kombinasikan. SPAM yang rusak kita perbaiki, lalu kita tambah dengan sumber air baru dari pengeboran, sehingga air yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar air bersih dan bisa digunakan masyarakat,” tambahnya.
Upaya percepatan ini ditujukan untuk mendukung pemulihan beberapa SPAM di Aceh Tamiang yang mengalami gangguan, sekaligus menjamin ketersediaan air bersih dalam jangka menengah dan panjang.
Sambil menyiapkan proses pengeboran, Kementerian PU terus menyalurkan bantuan sarana air bersih dan sanitasi. Hingga saat ini, telah disalurkan 27 unit tangki air bersih untuk Hunian Umum (HU) melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK), dengan kapasitas 1.000 liter dan 2.000 liter.
Tangki-tangki air tersebut ditempatkan di sejumlah kecamatan sesuai arahan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan diisi dua kali setiap hari untuk menjamin ketersediaan air bagi warga. Untuk mendukung sanitasi, Kementerian PU juga telah memasang 13 unit toilet portable dan 10 set toilet knockdown di lokasi-lokasi HU.
Seluruh fasilitas sanitasi ini dirawat secara rutin dua kali sehari, pagi dan sore, serta didukung oleh 1 unit truk tinja yang beroperasi secara berkala guna menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dukungan tambahan juga terus diperkuat melalui pengiriman bantuan dari Jakarta. Saat ini, bantuan tersebut tengah dalam perjalanan melalui Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Belawan (Medan) menuju Aceh Tamiang dan berada di perairan Batam menggunakan Kapal Ostina.
Bantuan yang dikirimkan meliputi 2 unit IPA Mobile Setta, 1 unit mobil double cabin, 1 unit mobil sedot tinja, 40 unit tangki HU kapasitas 2.000 liter, 8 unit tenda, 20 unit velbed, 10 unit toilet portable, serta 10 unit mobil tangki air.
Editor: Redaksi TVRINews
