
Pemulihan Bencana Sumatera Memasuki Fase Transisi
Penulis: Fityan
TVRINews - Jakarta
Pemerintah percepat rekonstruksi infrastruktur dan hunian warga terdampak
Pemerintah Indonesia secara resmi memulai transisi besar-besaran dari fase tanggap darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Sumatera pascabencana.

Langkah ini diambil menyusul laporan kemajuan signifikan dalam pemulihan layanan dasar dan infrastruktur vital di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin 29 Desember 2025. otoritas terkait mengonfirmasi bahwa mayoritas kabupaten dan kota terdampak kini telah beralih status.
Di Aceh, tujuh wilayah telah memasuki masa transisi, sementara Sumatera Utara mencatat delapan wilayah, dan Sumatera Barat memimpin dengan sepuluh wilayah yang sudah memulai fase pemulihan jangka panjang.
Kecepatan Respons dan Infrastruktur
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) memberikan apresiasi tinggi terhadap manajemen krisis kali ini.
Menurutnya, koordinasi lintas sektor yang dipimpin langsung oleh Kepala Negara menjadi kunci efektivitas di lapangan.

"Ini adalah respons bencana tercepat yang pernah saya alami. Kepemimpinan langsung dari Presiden dan sinergi antarlembaga membuat penanganan berjalan sangat dinamis," ujar KSAD dalam keterangannya.
Hingga saat ini, pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama. TNI telah mengerahkan 37.910 personel untuk membangun jembatan bailey dan aramco guna membuka kembali akses logistik yang sempat terputus.
Meski demikian, pemerintah mengecam keras adanya tindakan sabotase pada beberapa jembatan darurat yang dapat membahayakan keselamatan warga dan menghambat distribusi bantuan.
Pemulihan Layanan Dasar dan Ekonomi
Data terbaru menunjukkan sektor telekomunikasi telah pulih di 14 kabupaten/kota.
Untuk wilayah yang masih terisolasi, pemerintah mengerahkan 280 unit satelit Starlink guna memastikan komunikasi tetap terjaga.
Di sektor pendidikan dan kesehatan:
Pendidikan: Sebanyak 3.700 sekolah terdampak sedang dalam proses pembersihan massal.

Target operasional belajar-mengajar ditetapkan pada 5 Januari 2026.
Kesehatan: RSUD di seluruh wilayah terdampak telah kembali beroperasi, didukung oleh pengiriman dokter spesialis dan tim trauma healing.
Ekonomi Berjalan Normal:
Aktivitas pasar tradisional mulai bergeliat.
Di Sumatera Utara, 46 dari 47 pasar yang terdampak sudah beroperasi penuh, menandakan kembalinya denyut ekonomi lokal.
Dukungan Sosial dan Hunian
Pemerintah melalui BNPB dan Danantara telah merampungkan 1.050 unit Hunian Sementara (Huntara).
Selain itu, skema Dana Tunggu Hunian sebesar Rp600.000 per bulan per kepala keluarga mulai disalurkan melalui sistem perbankan untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal.
Kementerian Sosial juga mengonfirmasi penyaluran bantuan tanggap darurat senilai Rp100,48 miliar,
Termasuk santunan bagi ahli waris korban jiwa.
Bantuan pascabencana berupa stimulus modal usaha sebesar Rp5 juta per keluarga juga disiapkan berdasarkan hasil asesmen di lapangan.
Presiden menginstruksikan pengadaan 100 jembatan bailey tambahan.
Transportasi di Sumatera kembali normal dalam waktu singkat.
Pemerintah menekankan bahwa gotong royong antara TNI, Polri, relawan, dan sektor swasta tetap menjadi fondasi utama dalam mengawal pemulihan.
Editor: Redaksi TVRINews
