
Program MBG 2026 Secara Serempak Akan Dimulai Pada 8 Januari
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Jakarta
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk tahun anggaran 2026 akan dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 8 Januari 2026.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masa persiapan operasional dan teknis di lapangan pasca-libur pergantian tahun. Dadan menjelaskan bahwa sebelum dimulai secara serempak, pihak BGN memberikan waktu selama lima hari sebagai masa persiapan bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah-daerah.
"MBG akan dimulai secara serempak pada 8 Januari 2026. Sebelumnya, pada tanggal 2-7 Januari 2026 ditetapkan sebagai hari persiapan bagi SPPG di seluruh Indonesia," ujar Dadan dalam keterangan resminya, Sabtu 27 Desember 2025.
Masa persiapan tersebut akan difokuskan pada:
- Pengecekan kesiapan dapur dan alat masak.
- Verifikasi rantai pasok bahan baku makanan.
- Kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan distribusi.
- Penguatan standar keamanan pangan serta higienitas.
Meski pelaksanaan serempak dimulai pada 8 Januari, Dadan menegaskan bahwa program ini tidak sepenuhnya berhenti selama masa libur akhir tahun 2025. Layanan tetap diberikan pada tanggal 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025, terutama bagi kelompok prioritas.
Kelompok prioritas yang tetap mendapatkan intervensi gizi tanpa terputus adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Hal ini dilakukan demi menjaga "Golden Time" atau periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Terkait distribusi di sekolah selama masa libur semester, BGN menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel. Bagi anak sekolah, program ini bersifat opsional.
"Jika ada yang tidak memungkinkan mengambil atau dikirim karena alasan teknis atau sedang berlibur, itu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang membutuhkan, layanan tetap kami berikan melalui SPPG dengan permintaan sekolah," tambahnya.
BGN juga menepis isu bahwa penyaluran di masa libur dilakukan hanya untuk menghabiskan anggaran. Sebaliknya, langkah ini diambil untuk memastikan konsistensi perbaikan gizi nasional tetap terjaga meski dalam kalender pendidikan sedang memasuki masa jeda.
Editor: Redaktur TVRINews
