
Foto: Warga melintas genangan air di Badan Jalan Kecamatan Matangkuli yang terendam Banjir (RRI/Saifullah Nurdin ).
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Aceh Utara
Banjir susulan yang melanda Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, telah merendam 19 desa dan memaksa warga setempat untuk mendirikan dapur umum demi memenuhi kebutuhan logistik selama masa bencana.
Ketinggian air yang mencapai satu meter menyebabkan ratusan rumah warga terendam, sementara aktivitas sehari-hari terhenti.
Salah satu warga yang terdampak, Asmawati, mengungkapkan, ada sekitar 95 persen dari lebih dari 100 keluarga di desa yang terkena dampak banjir.
“Sampai saat ini kami harus berinisiatif mendirikan dapur umum agar tidak kekurangan makanan, karena bantuan dari pemerintah belum kunjung datang meskipun banjir sudah berlangsung selama dua hari,” ucapnya.
Terlebih, dalam situasi sulit ini, warga hanya mengandalkan dana desa untuk memenuhi kebutuhan logistik harian.
Banjir tidak hanya mempengaruhi rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas perkantoran dan sekolah di wilayah Kecamatan Matang Kuli. Dengan ketinggian air yang membuat banyak lokasi tidak dapat diakses, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan.
"Anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah, dan banyak pegawai yang tidak bisa masuk kerja. Kami semua merasakan dampak dari bencana ini," tambah Asmawati.
Dalam menghadapi bencana ini, komunitas setempat berusaha saling membantu satu sama lain. Dapur umum yang didirikan di setiap desa menjadi pusat distribusi makanan bagi warga yang membutuhkan.
"Kami semua bahu-membahu untuk memasak dan membagikan makanan kepada tetangga yang terdampak. Ini adalah saat-saat sulit, tetapi kami harus tetap bersatu," ungkap salah satu relawan yang terlibat dalam pendirian dapur umum.
Kendati demikian, perhatian dari pemerintah daerah dan pusat sangat diperlukan untuk mengatasi situasi yang semakin memburuk.
"Kami berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan, baik itu berupa makanan, obat-obatan, maupun bantuan untuk perbaikan rumah. Tanpa dukungan ini, kami akan kesulitan bertahan dalam kondisi seperti ini," ujar Asmawati.
Banjir yang melanda Kecamatan Matang Kuli ini merupakan pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Masyarakat berharap agar pemerintah dan lembaga terkait dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk membantu mereka dalam situasi darurat ini, serta melakukan upaya pencegahan di masa mendatang agar kejadian serupa tidak terulang.
Editor: Redaktur TVRINews
