
Menko AHY Tegaskan Komitmen Perkuat Infrastruktur: Giant Sea Wall hingga Kereta Cepat
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk mengawal dua proyek strategis nasional, yakni pembangunan Giant Sea Wall dan pengembangan kereta cepat.
Pernyataan itu disampaikan AHY usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Rapat ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari hasil kunjungan Presiden ke China dan pertemuan singkat dengan Presiden Xi Jinping.
“Presiden membawa kabar baik dari pertemuan dengan Presiden Xi. Salah satu pembahasan utama adalah kerja sama pembangunan infrastruktur strategis, termasuk Giant Sea Wall dan kereta cepat. Dua proyek besar ini akan menjadi prioritas pemerintah, dan saya akan memastikan pengawalan lintas kementerian agar pelaksanaannya tepat sasaran,” ujar AHY dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin, 8 September 2025.
Menurutnya, Giant Sea Wall penting untuk memperkuat ketahanan wilayah pesisir dari ancaman banjir rob maupun kenaikan permukaan air laut. Sementara pengembangan kereta cepat dinilai mampu memperluas konektivitas antarkota, mempercepat mobilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
AHY menambahkan, pembahasan detail memang belum sempat dilakukan karena keterbatasan waktu dalam pertemuan bilateral. Namun, pemerintah akan segera menindaklanjutinya dengan serangkaian rapat teknis bersama kementerian terkait.
“Ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat daya saing Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan transportasi modern,” jelasnya.
Dengan pengawalan intensif dari Menko AHY, pemerintah berharap dua proyek kerja sama bilateral tersebut bisa memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi ekonomi, lingkungan, maupun ketahanan wilayah.
Baca juga: Tragedi Maulid Nabi: Majelis Taklim Roboh, 80 Jemaah Jadi Korban
Editor: Redaksi TVRINews