
Dok. Kemendagri
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar Retret Kepala Daerah, kali ini memasuki gelombang kedua. Kegiatan yang akan dilaksanakan di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat komunikasi dan membangun kolaborasi lintas daerah dalam mendorong pembangunan nasional.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa retret ini bukan sekadar forum pertemuan biasa. Lebih dari itu, kegiatan ini bertujuan menciptakan ekosistem kolaboratif antarpemimpin daerah, yang akan berdampak langsung pada sinergi program pembangunan di lapangan.
“Retret ini menjadi momentum penting agar kepala daerah bisa saling mengenal lebih dekat, sehingga komunikasi dan kerja sama di berbagai sektor pembangunan bisa berjalan lebih efektif,” kata Bima Arya kepada wartawan, dikutip Jumat 20 Juni 2025.
Retret Gelombang II akan diikuti oleh 87 kepala daerah dan wakil kepala daerah. Awalnya terdaftar 93 peserta, namun enam di antaranya berhalangan hadir karena alasan kesehatan. Selama kegiatan, para peserta akan tinggal di asrama IPDN. Para bupati dan wali kota akan berbagi kamar, sementara gubernur disediakan kamar terpisah.
Untuk menjaga suasana kebersamaan dan kesetaraan, para peserta tidak diperbolehkan membawa pendamping seperti ajudan, protokol, atau tim dokumentasi.
“Dengan suasana yang lebih santai namun teratur, para kepala daerah diharapkan bisa lebih terbuka berdiskusi dan saling bertukar pengalaman,” ujar Bima.
Menariknya, praja IPDN juga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan retret ini. Mereka akan menampilkan pertunjukan kesenian dan ikut serta dalam sesi diskusi bersama para kepala daerah. Selain itu, peserta retret juga dijadwalkan makan siang bersama praja di Menza, ruang makan kebanggaan IPDN.
Retret Kepala Daerah Gelombang II ini menjadi lanjutan dari gelombang pertama yang dinilai sukses memperkuat jejaring antarwilayah. Kemendagri berharap inisiatif ini dapat berkontribusi nyata dalam mempercepat pembangunan daerah melalui pendekatan kolaboratif antar kepala daerah.
Baca Juga: Kebijakan ASN Naik Transportasi Umum Dongkrak Pengguna LRT Jabodebek Hingga 12 Persen
Editor: Redaktur TVRINews