
BMKG: Gempa Malut Bermagnitudo 5,6 SR Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa berdasarkan analisis lokasi episenter serta kedalaman hiposenter, terjadi gempa bumi bermagnitudo 5,6 di pantai timur Pulau Morotai, Maluku Utara. Gempa tersebut tergolong sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng laut Pasifik.
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, teridentifikasi bahwa gempa bumi terjadi di perairan pada posisi 50 kilometer di arah timur laut Daruba, Maluku Utara.
Dengan kedalaman mencapai 32 kilometer, pergerakan yang terjadi dapat dikategorikan sebagai pergerakan naik atau thrust fault.
Gempa tersebut telah memberikan dampak yang signifikan dan dirasakan di berbagai daerah, termasuk Morotai, Halmahera Utara, Pulau Doi, Ternate, serta Halmahera Timur.
Berdasarkan hasil pemodelan, menunjukkan dapat bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami.
BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh berita atau isu yang tidak memiliki dasar kebenaran yang jelas.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan menjauh dari bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur tempat tinggal agar dapat dipastikan bahwa bangunan tersebut cukup kuat menghadapi gempa.
Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak mengabaikan adanya kerusakan yang mungkin disebabkan oleh getaran gempa yang dapat mengancam keselamatan dan stabilitas bangunan sebelum memutuskan untuk kembali ke dalam rumah.
Baca Juga: Presiden Jokowi teken Keppres pemberhentian Pramono Anung dari Seskab
Editor: Redaktur TVRINews