
Foto: dok. Kementerian PU
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) mencatat sebanyak 43.628 tenaga kerja telah terserap dalam program padat karya bidang jalan dan jembatan hingga 24 September 2025. Jumlah tersebut setara dengan 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK) dari total anggaran sebesar Rp 1,2 triliun yang dialokasikan tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan, program padat karya tidak hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah di 1.059 lokasi pelaksanaan.
“Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan warga setempat, padat karya membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Oktober 2025.
Baca Juga: Siap Ikut Misi Perdamaian PBB di Gaza, Baret Biru Indonesia: Amanah Besar
Dari total serapan tersebut, bidang jalan menjadi sektor terbesar dengan 33.052 tenaga kerja, mencakup kegiatan pemeliharaan rutin seperti pembersihan median, pengecatan marka, serta perbaikan ringan dengan progres fisik 63,78 persen.
"Pemeliharaan rutin kondisi jalan mencatat progres 43,96 persen dengan 244 tenaga kerja, dan pekerjaan penunjang jalan (holding) mencapai 62,56 persen dengan 23 tenaga kerja,"ujarnya.
Sementara itu, bidang jembatan telah mencapai progres 57,9 persen, menyerap 9.674 tenaga kerja dari target 12.180 orang untuk kegiatan pemeliharaan rutin seperti pengecatan rangka jembatan. Adapun padat karya kontraktual berjalan dengan progres 33,4 persen dan menyerap 635 tenaga kerja.
Secara keseluruhan, progres fisik program padat karya bidang jalan dan jembatan telah mencapai 62,1 persen. Pelaksanaan program dilakukan oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dody menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat akses ekonomi daerah melalui peningkatan kualitas jalan dan jembatan.
“Dengan partisipasi masyarakat, kita tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews