
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Awan Panas Meluncur ke Barat Daya
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan beberapa kali erupsi yang terjadi pada Selasa pagi. Hingga pukul 07.30 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kolom letusan tertinggi mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang teramati mengarah ke barat daya. PVMBG memastikan bahwa aktivitas erupsi masih berlangsung saat laporan ini diterbitkan.
Imbauan dan Zona Bahaya
Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Liswanto, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya susulan. Ia mengimbau agar warga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara Gunung Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 8 km dari puncak.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta menghindari area 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko terkena awan panas dan aliran lahar yang dapat meluas hingga 13 km dari pusat erupsi,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah, mengingat potensi lontaran material pijar yang berbahaya.
Ancaman Sekunder: Awan Panas dan Lahar
PVMBG juga mengingatkan akan potensi bahaya guguran lava dan awan panas di sejumlah aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi aliran lahar juga dapat terjadi di anak-anak sungai dari Besuk Kobokan, terutama saat hujan mengguyur kawasan puncak.
Data Kegempaan Terbaru
Berdasarkan hasil pemantauan sepanjang Senin (11/8/2025), PVMBG mencatat:
- 47 kali gempa letusan/erupsi, amplitudo 10-22 mm, durasi 50-248 detik
- 14 kali gempa hembusan, amplitudo 4-8 mm, durasi 39-105 detik
- 4 kali gempa harmonik, amplitudo 3-8 mm, durasi 104-234 detik
- 8 kali gempa tektonik jauh, amplitudo 3-15 mm, S-P 14-86 detik, durasi 40-225 detik
Langkah Mitigasi dan Kewaspadaan
PVMBG mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi dari otoritas berwenang serta memperhatikan peta kawasan rawan bencana. Warga juga diminta menjauhi daerah aliran sungai saat hujan turun, sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi lahar hujan.
Editor: Redaktur TVRINews