
sumber: youtube Setpres
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya pengelolaan kekayaan negara secara baik dan penerapan prinsip pemerintahan bersih sebagai kunci tercapainya kesejahteraan rakyat. Hal tersebut, diungkapkan saat menghadiri akad massal 50.030 KPR FLPP di Serang, Banten, pada Sabtu, 20 Desember 2025 hari ini.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengatakan walaupun Indonesia kaya sumber daya, tetapi pengelolaan yang kurang tepat dapat menghambat manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, mantan Menhan ini juga menekankan perlunya penegakan hukum dan peraturan secara konsisten.
“Negara harus hadir, tetapi negara juga harus bersih. Pemerintah harus bersih! Pemerintah tidak bisa mengizinkan institusi-institusinya korup. Saya bertekad membersihkan aparat karena merekalah yang akan memberikan pelayanan kepada rakyat,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menuturkan jika pemerintahan yang bersih merupakan pelajaran penting dari berbagai negara di seluruh dunia. Kesejahteraan masyarakat hanya dapat terwujud jika aparat pemerintah jujur dan bekerja dengan baik.
“Boleh kita anggarkan ratusan triliun, tapi jika tidak sampai ke rakyat, sangat disayangkan,” katanya.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga membagikan pesan almarhum ayahnya, Profesor Sumitro, yang selalu dipegangnya yakni berpihak kepada rakyat, terutama yang paling lemah.
Ia menekankan, bahwa menteri-menteri dan aparat negara harus selalu mempertimbangkan kepentingan rakyat kecil dalam setiap keputusan.
“Tanya menteri-menteri, kalau dihadapkan dengan keputusan A, B, atau C, saya selalu pilih yang paling menguntungkan rakyat kecil. Mereka yang lemah inilah yang harus kita bela dan berdayakan,” ujarnya.
Presiden Prabowo juga menegaskan tekad pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan dan menekankan pentingnya pemberantasan penyelundupan, penyelewengan, dan korupsi.
Ia mengingatkan bahwa setiap praktik mark-up atau penipuan sama artinya dengan merugikan negara dan rakyat.
“Jangan karena pakaian bagus atau pintar mengarang di kertas, mau ngakali pemerintah dan rakyat. Itu sama dengan mencuri,” tegas Presiden.
Editor: Redaktur TVRINews
