
Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, Wapres Pastikan Pemerintah Terus Lakukan Operasi Penyelamatan
Penulis: Galuh
TVRINews, Jakarta
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menanggapi pertanyaan terkait salah satu pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, yang hingga saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Wapres Ma’ruf Amin memastikan, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan sandera tersebut, dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.
“Operasi (penyelamatan) yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi (jatuh) korban. Jadi tidak sistem bumi hangus, mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, (sandera) selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” kata Wapres dalam keterangan persnya yang dikutip tvrinews.com, Minggu, 28 Mei 2023.
Baca Juga : Malaysia Masters 2023: Gregoria Mariska Berpeluang Raih Gelar Super 500 Pertama
Lebih lanjut Wapres menuturkan, meski memakan waktu sedikit lebih lama, pemerintah terus berhati-hati, dan telah melakukan langkah-langkah negosiasi dan komunikasi, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.
“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” ujar Wapres.
Sebagaimana diketahui, Pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari lalu, sesaat setelah dia mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro. Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikan Mehrtens.
Kemudian, KKB di wilayah Papua mengancam akan menembak pilot Susi Air yang berasal dari Selandia Baru itu, jika tuntutan mereka untuk dimulainya pembicaraan soal kemerdekaan Papua tidak juga dipatuhi. KKB memberi waktu dua bulan agar tuntutan itu dikabulkan.
Baca Juga : Ganjar Pranowo: Ternyata Gen Z Banyak yang Tidak Pilih Saya
Editor: Redaktur TVRINews
