Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Batam
Pulau Belakang Padang yang terletak di perbatasan Indonesia dan Singapura, menjadi salah satu kawasan terdekat yang menawarkan panorama Negeri Singa dari kejauhan.
Dari pesisir hingga dermaga, gedung-gedung pencakar langit Singapura terlihat jelas menghiasi cakrawala.
Pulau ini merupakan salah satu kecamatan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Kecamatan Belakang Padang terdiri atas enam kelurahan, yaitu Tanjung Sari, Sekanak Raya, Kasung, Pacung, Rempang, dan Terong.
Akses menuju Pulau Belakang Padang tergolong mudah. Warga dan wisatawan dapat menyeberang dari Batam menggunakan pompong, sebuah perahu motor kecil, dengan tarif sekitar Rp20.000 sekali jalan.
Waktu tempuhnya singkat, hanya sekitar 10 hingga 15 menit. Jadwal operasional pompong berlangsung mulai pukul 7.00 hingga 17.00 WIB.
Namun, dalam keadaan darurat, seperti untuk mengantar warga yang sakit, layanan kapal tetap tersedia. Mengingat, fasilitas kesehatan di pulau ini terbatas pada satu puskesmas saja.
Keunikan lain dari Pulau Belakang Padang adalah aturan larangan kendaraan roda empat. Transportasi di pulau ini hanya menggunakan sepeda motor dan becak, memberikan kesan klasik dan tenang yang jarang ditemukan di wilayah perkotaan.
Selain sebagai kawasan perbatasan, Pulau Belakang Padang juga dikenal dengan kehidupan masyarakatnya yang lekat dengan laut.
Mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai nelayan. Aktivitas ekonomi juga terlihat hidup melalui pasar-pasar tradisional yang menjadi pusat interaksi masyarakat setempat.
Dengan letaknya yang strategis, suasana yang tenang, serta kehidupan lokal yang autentik, Pulau Belakang Padang menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati perbatasan Indonesia-Singapura secara langsung dari sisi yang berbeda.
Editor: Redaktur TVRINews