
Permainan Tradisional Gasing Bangkit di Pangkalpinang
Penulis: Eji Andino
TVRINews, Pangkalpinang
Permainan tradisional gasing kembali meroket di Kota Pangkalpinang, setelah sempat redup selama pandemi COVID-19. Kini, gasing tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan interaksi sosial bagi generasi muda.
Selama pandemi, minat anak-anak terhadap permainan gasing menurun drastis karena aktivitas luar ruang dibatasi dan gadget menjadi pilihan utama. Namun, tahun 2023 menjadi titik balik kebangkitan permainan ini. Ratusan siswa sekolah dasar antusias mengikuti kegiatan dan perlombaan gasing, yang mengandalkan keterampilan tangan dan teknik khusus.
Agus, Ketua Persatuan Gasing Indonesia, mengatakan kebangkitan ini juga terlihat dari meningkatnya produksi gasing secara mandiri oleh warga di skala rumahan. “Sebenarnya, permainan gasing ini sempat mengalami masa mati suri pasca pandemi COVID-19. Namun titik baliknya terjadi pada tahun 2023, saat ada kejuaraan yang digelar dalam rangka HUT Bhayangkara ke-76 di Polda. Saat itu situasi sudah mulai membaik, dan kami kembali mengaktifkan kegiatan. Respons generasi muda luar biasa — mereka sangat antusias karena kini sudah memiliki gasing sendiri yang dibuat dengan standar industri, begitu juga dengan talinya. Ini membuat mereka semakin semangat dan percaya diri untuk bermain dan berprestasi hingga sekarang,” ujarnya.
Imam Hidayat, siswa SD yang aktif bermain gasing, mengaku lebih senang bermain gasing bersama teman-teman daripada menghabiskan waktu di depan layar gadget.
“Dari kelas 3 SD sampai sekarang kelas 5, saya main gasing hampir setiap hari. Jarang main HP lagi,” kata Imam, dikutip Sabtu, 27 September 2025.
Kebangkitan gasing di Pangkalpinang menjadi harapan agar warisan budaya tetap lestari di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi. Permainan ini mengajarkan nilai sportivitas, keterampilan motorik, serta mempererat rasa kebersamaan antar anak-anak.
Editor: Redaktur TVRINews