
Mendagri Dorong Pengawasan Ketat Program Makan Bergizi Gratis
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak seluruh kepala daerah untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya dalam upaya mencegah insiden keracunan makanan di lingkungan sekolah.
Tito menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, khususnya dinas kesehatan, dalam memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh siswa.
Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah menggelar rapat internal untuk membahas proses bisnis dan mekanisme pengecekan makanan secara menyeluruh.
“Dinas kesehatan bersama instansi terkait dapat melakukan koordinasi internal untuk merumuskan alur kerja, memverifikasi kelayakan makanan di lapangan, dan menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvrinews.com, Senin, 29 September 2025.
Selain itu, pengecekan kualitas makanan juga akan dilakukan secara berlapis. Mulai dari dapur penyedia makanan, dilakukan pemeriksaan oleh ahli gizi serta dinas kesehatan.
Setibanya di sekolah, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di bawah kendali Dinas Pendidikan akan kembali melakukan pengecekan akhir.
“Sebelum dihidangkan, UKS akan mengecek kualitasnya. Jadi, ada pengecekan di dapur oleh ahli gizi, lalu setibanya di sekolah dicek lagi oleh UKS. Semuanya berada di bawah pengawasan kepala daerah,” ucap Tito.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang dan Sony Sanjaya, serta Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir.
Secara virtual, hadir pula Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, serta para kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah serta menurunkan angka stunting secara nasional.
Editor: Redaksi TVRINews