
Desa Jada Bahrin Optimalkan Ketahanan Pangan Melalui Pola Tumpang Sari
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Kepulauan Bangka Belitung
Desa Jada Bahrin, Kepulauan Bangka Belitung, telah menjadikan pola tumpang sari sebagai andalan dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya.
Dengan menggabungkan tanaman holtikultura, sayuran, dan buah-buahan di sela-sela tanaman sawit, desa Jada Bahrin berhasil meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
Dalam upaya ketahanan pangan, Desa Jada Bahrin melakukan penanaman tanaman holtikultura seperti semangka, cabai, terong, kacang, dan jagung, di lahan seluas kurang lebih puluhan hektar.
Penelitian menunjukkan bahwa sistem tumpang sari ini secara ekonomi layak untuk diusahakan, memberikan alternatif pendapatan bagi petani saat tanaman kelapa sawit belum berproduksi.
Lebih lanjut, sistem tumpang sari yang diterapkan tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga tidak memberikan efek buruk terhadap pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Dengan demikian, metode ini menjadi solusi berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Selain itu, program ketahanan pangan di Desa Jada Bahrin juga berfokus pada edukasi masyarakat tentang cara penanaman dan panen. Melalui upaya ini, desa berusaha memaksimalkan potensi sumber daya manusia serta menciptakan kemandirian di sektor pertanian dan perkebunan.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, tetapi juga diharapkan menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Redaktur TVRINews