
Foto: CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani (tengah) (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menuturkan saat ini pihaknya telah mengelola 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mencakup tidak hanya perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga anak, cucu, hingga cicit dari BUMN tersebut.
“Jadi (dari 844 perusahaan tersebut) ada anak, cucu, cicit, bahkan cicit dari cicitnya yang kami kelola,” ujar Rosan
Lebih lanjut, ia mengatakan jika pengelolaan ini termasuk perusahaan-perusahaan BUMN yang berbentuk perusahaan umum (perum), seperti Perum Bulog, Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dan Perum Jasa Tirta.
Menurutnya, pengelolaan seluruh perusahaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
“(Saat ini) kami sedang merancang perencanaan yang matang guna memastikan bahwa seluruh aset ini dapat benar-benar menjadi kekuatan ekonomi bagi bangsa,” tegas Rosan.
Tak hanya itu, ia menucapkan sejak 21 Maret 2025, 844 BUMN tersebut telah resmi dimasukkan ke dalam pengelolaan Danantara.
Dalam proses ini, Danantara telah melakukan konsolidasi terhadap perusahaan-perusahaan besar yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
“Kami berharap bisa memaksimalkan potensi dan dampak positif dari perusahaan-perusahaan besar yang dikelola ini,” jelas Rosan.
Dengan pengelolaan yang lebih terfokus dan terencana, Danantara berkomitmen untuk menjadikan seluruh aset BUMN yang dikelolanya sebagai pendorong utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.
Baca Juga: Rosan Roeslani: Danantara Akan Kelola GBK dan Aset Lainnya di Kemensetneg
Editor: Redaktur TVRINews
