
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan total belanja masyarakat hingga akhir 2025 mencapai Rp110 triliun melalui berbagai program diskon nasional bertajuk 'Belanja di Indonesia Aja' (BINA) yang digelar menjelang akhir tahun.
Target tersebut disampaikan Airlangga saat meninjau persiapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) di Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Jumat, 26 Desember 2025.
Airlangga menjelaskan program BINA merupakan salah satu motor penggerak belanja akhir tahun yang digelar oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) di seluruh pusat perbelanjaan.
Program ini ditargetkan membukukan transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2026 mendatang.
“Target belanja dari program mal ini Rp30 triliun sampai 4 Januari. Sebelumnya juga ada Harbolnas sekitar Rp35 triliun, ditambah program lain seperti Every Purchase Its Cheap,” ujar Airlangga, Jumat, 26 Desember 2025.
Dengan akumulasi berbagai program tersebut, pemerintah optimistis total belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat mencapai Rp110 triliun. Airlangga menilai tingginya potongan harga menjadi daya tarik utama yang mendorong konsumsi.
“Diskon di toko-toko sampai 50 persen, bahkan ada tambahan 25 persen dan cashback 10 persen. Ini yang kita dorong untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan belanja masyarakat,” kata Airlangga.
Selain mendorong konsumsi, Airlangga menegaskan peran pusat perbelanjaan kini tidak hanya sebagai tempat belanja, tetapi juga sebagai ruang aktivitas ekonomi dan bekerja.
Pemerintah mendorong mal dimanfaatkan sebagai lokasi pendukung WFA dan pengembangan ekonomi berbasis gig.
“Kami sedang mendorong ekonomi gig. Beberapa hari lalu bersama Gubernur DKI Jakarta (Pramono Anung), kami bahas penguatan ekosistemnya. Ini akan disiapkan anggarannya oleh Pemda DKI,” ucap Airlangga.
Program pengembangan ekonomi gig tersebut akan diterapkan di 15 provinsi dan didukung perusahaan teknologi informasi.
Menurut Airlangga, kebutuhan utama pelaku gig economy seperti koneksi internet, pengisian daya perangkat, dan ruang kerja informal sudah tersedia di pusat perbelanjaan.
“Kalau gig economy butuhnya charger laptop, WiFi, dan kopi, semuanya ada di mal,” tutur Airlangga.
Ia juga berharap kehadiran Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam kegiatan tersebut dapat memperkuat peran UMKM yang berjualan di pusat perbelanjaan, sehingga dampak ekonomi dari belanja akhir tahun bisa dirasakan lebih luas.
Editor: Redaktur TVRINews
