
dok. Tangkapan Layar YouTube BNPB
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Direktur Operasi (Dir Ops) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Laksamana Bramantyo menyampaikan perkembangan terbaru terkait proses evakuasi korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Hingga Senin, 6 September 2025 kemarin, tercatat 67 korban meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh (body part), sementara 104 orang berhasil diselamatkan dari lokasi kejadian.
“Total 67 jenazah telah kami kumpulkan, terdiri dari delapan body part. Terakhir kami temukan satu body part tambahan pada pukul 21.03 WIB kemarin,” ujar Bramantyo dalam keterangan yang dikutip, Selasa, 7 Oktober 2025.
Ia menjelaskan bahwa seluruh hasil temuan tersebut akan diverifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk memastikan identitas para korban.
“Dari 170 orang yang berhasil dievakuasi, 67 di antaranya meninggal dunia, termasuk delapan body part. Sementara korban selamat tercatat sebanyak 104 orang,” jelasnya.
Basarnas bersama tim gabungan TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan pencarian lanjutan dan identifikasi korban di lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi bangunan yang masih tidak stabil dan banyaknya puing berat di area reruntuhan.
Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny ini terjadi pada Senin, 29 September 2025 saat kegiatan salat berjamaah tengah berlangsung di lantai tiga yang sedang direnovasi.
Editor: Redaktur TVRINews