
Dua Pendaki Hilang di Lereng Merapi
Penulis: Fityan
TVRINews – Kalten, Jawa Tengah
Tim SAR Perluas Pencarian di Jalur Ilegal Kalitalang Klaten
Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan mengintensifkan penyisiran di lereng Gunung Merapi guna menemukan dua pendaki asal Yogyakarta yang dilaporkan hilang sejak akhir pekan lalu.
Hingga Senin 22 Desember 2025, operasi pencarian difokuskan pada medan berat di wilayah Kalitalang, Desa Balerante, Jawa Tengah.
Insiden ini bermula ketika tiga orang pendaki nekat melakukan pendakian pada Sabtu 20 desember 2024 dini hari, di tengah status Gunung Merapi yang masih berada pada Level III (Siaga).
Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa aktivitas tersebut dilakukan tanpa izin resmi mengingat seluruh jalur pendakian saat ini ditutup untuk umum.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Kemalang, AKP Sarwoko, menyatakan bahwa rombongan tersebut diduga menempuh jalur tidak resmi untuk mencapai puncak. Masalah mulai muncul saat perjalanan turun; seorang pendaki mengalami kendala fisik, sementara dua rekannya mencoba mencari bantuan.
"Dalam proses tersebut, rombongan terpisah setelah salah satu di antaranya terperosok ke jurang," ujar Sarwoko.
Pendaki yang terjatuh berhasil menyelamatkan diri dengan mengikuti aliran sungai hingga bertemu warga setempat, namun dua rekan lainnya kehilangan kontak dan belum ditemukan.
Pelanggaran Prosedur Keselamatan
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Muhammad Wahyudi, menegaskan bahwa para pendaki tersebut masuk secara ilegal melalui jalur Kalitalang dan sempat mencapai kawasan Pasar Bubrah sebelum mencoba turun melalui jalur Sapuangin.
Wahyudi menyoroti risiko tinggi yang diambil oleh para pendaki, mengingat medan yang curam dan vegetasi yang rapat di jalur tersebut.
"Kondisi malam hari dengan visibilitas rendah dan medan yang ekstrem sangat menyulitkan pergerakan, terutama bagi mereka yang tidak mengikuti jalur resmi," jelasnya.
Upaya Penyelamatan
Saat ini, personel dari TNGM, SAR, TNI/Polri, serta relawan lokal masih menyisir titik-titik krusial di sekitar koordinat terakhir hilangnya korban. Identitas pendaki yang masih dalam pencarian diketahui masing-masing berasal dari Bantul dan Cangkringan, sementara satu pendaki asal Sleman telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Pihak berwenang kembali mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat untuk menghormati larangan pendakian demi keselamatan jiwa, terutama di tengah aktivitas vulkanik Merapi yang masih fluktuatif.
Editor: Redaktur TVRINews
