Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jawa Barat
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan pelaksanaan program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah dengan dua fokus utama, yakni pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa serta peningkatan kualitas guru PAUD.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan, penguatan PAUD menjadi fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia unggul sejak usia dini. Upaya tersebut tidak hanya berorientasi pada penambahan jumlah lembaga, tetapi juga pada peningkatan mutu pendidik.
“Penguatan PAUD kami lakukan tidak sekadar menambah jumlah TK, tetapi juga meningkatkan kualitas guru-guru Taman Kanak-Kanak,”kata Mendikdasmen Mu’ti dalam keterangan tertulis, Minggu, 21 Desember 2025.
Program Satu Desa Satu PAUD menjadi gerakan nasional untuk memastikan setiap desa memiliki minimal satu lembaga PAUD berkualitas. Program ini bertujuan memperluas akses pendidikan usia dini, mencegah stunting, mengembangkan karakter anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada masa emas pertumbuhan anak. Pemerintah desa didorong berperan aktif melalui pemanfaatan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, hingga operasional PAUD.
“Wajib belajar 13 tahun dimulai dari TK, dengan target minimal satu TK di setiap desa,” tegas Mu’ti.
Ia juga menekankan bahwa berbagai riset menunjukkan anak yang mengikuti pendidikan PAUD memiliki kesiapan belajar dan rasa percaya diri yang lebih baik saat memasuki jenjang pendidikan dasar.
Revitalisasi Satuan Pendidikan Capai 99 Persen
Pada tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16,9 triliun untuk revitalisasi 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, baik berupa renovasi maupun pembangunan sekolah baru. Hingga saat ini, progres pelaksanaannya telah mencapai 99 persen.
Dalam kunjungannya ke Kuningan, Mendikdasmen sekaligus meresmikan TK Labschool di Kampus Universitas Muhammadiyah Kuningan sebagai bagian dari upaya memastikan hasil revitalisasi berjalan optimal.
“Tahun depan, kami menargetkan revitalisasi sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Prioritasnya adalah sekolah-sekolah terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” jelasnya.
Partisipasi Semesta Jadi Kunci Keberhasilan
Direktur PAUD Kemendikdasmen, Nia Nurhasanah, menegaskan bahwa keberhasilan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat. PAUD dinilai sebagai fase paling krusial dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menjelaskan tiga strategi utama pelaksanaan program tersebut, yaitu perluasan akses, peningkatan mutu, serta penguatan tata kelola melalui regulasi dan dukungan anggaran.
“Kunci keberhasilan seluruh program prioritas Kemendikdasmen adalah partisipasi semesta,”ungkap Nia.
Mulai 2026, Murid TK Terima PIP
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, peserta didik TK akan menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu per anak. Program ini menyasar sekitar 888 ribu murid TK di seluruh Indonesia dan akan ditransfer langsung ke rekening peserta didik.
Selain itu, Kemendikdasmen mendorong peningkatan kompetensi guru PAUD melalui beasiswa D4/S1. Pada 2025, lebih dari 12 ribu guru telah menerima beasiswa, dan jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga 150 ribu guru pada 2026.
“Prioritas diberikan kepada guru TK dan SD. Guru yang telah memenuhi kualifikasi dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi Guru dan memperoleh sertifikasi serta tunjangan,”ujar Mu’ti.
Album KICAU Jadi Media Pembelajaran Anak
Kemendikdasmen juga memperkenalkan album Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) sebagai alternatif media pembelajaran yang edukatif dan menyenangkan. Album berisi 10 lagu ini bertujuan menanamkan nilai karakter, cinta tanah air, dan kecintaan terhadap lingkungan sejak usia dini.
“Kami ingin anak-anak belajar sambil bernyanyi dengan lagu yang sesuai usia dan sarat nilai positif,” pungkas Mendikdasmen.
Editor: Redaktur TVRINews
