
Wamensos Hormati Kebijakan Daerah Soal Penempatan Siswa 'Nakal' di Barak Militer
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menempatkan siswa yang dianggap “nakal” ke barak militer sebagai bentuk pembinaan.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan wewenang daerah yang tidak bisa langsung diintervensi oleh pemerintah pusat.
“Pak Dedi (Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat) punya pendekatan sendiri. Mungkin itu berdasarkan kondisi objektif di Jawa Barat. Kita di pusat tidak bisa serta-merta ikut campur,” ujar Agus dalam keterangan yang dikutip, Sabtu, 24 Mei 2025.
Agus menegaskan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) telah memiliki mekanisme tersendiri dalam menangani anak-anak yang dinilai bermasalah melalui pendekatan sosial yang lebih terstruktur.
“Kemensos memiliki Sentra, yaitu fasilitas rehabilitasi sosial yang juga menerima anak-anak bermasalah, termasuk yang terjerat persoalan hukum. Biasanya, anak-anak ini dititipkan oleh pihak kepolisian kepada kami,” jelasnya.
Wamensos menambahkan, anak-anak yang ditempatkan di Sentra Kemensos akan mendapatkan pembinaan komprehensif.
Mereka akan dibekali pendidikan, penguatan karakter, hingga pembentukan mentalitas agar dapat kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih positif.
“Kami sudah memiliki konsep dan sistem tersendiri untuk menangani anak-anak yang dianggap nakal. Jadi, semuanya dilakukan sesuai pendekatan sosial yang berlaku di Kemensos,” tambah Agus.
Ia juga menegaskan bahwa Kemensos siap menjalankan peran rehabilitasi selama pihak keluarga atau aparat menyerahkan anak-anak tersebut ke instansinya.
“Selama anak-anak itu diserahkan ke Kemensos, kami akan tangani sepenuhnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Skatek 044 Lanud Sultan Hasanuddin Terima Kunjungan Edukatif Mahasiswa Politeknik Bosowa
Editor: Redaksi TVRINews
