
Stok Beras Aman, Bulog Kantongi 3,9 Juta Ton Cadangan Nasional
Penulis: Fityan
TVRINews- Jakarta
Bulog pastikan kualitas beras yang disalurkan layak konsumsi.
Perum Bulog mengumumkan berhasil mengamankan 3,9 juta ton beras sebagai cadangan nasional. Stok yang melimpah ini diklaim cukup untuk menjamin ketersediaan pangan pokok bagi seluruh masyarakat.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa komitmen menjaga kualitas beras menjadi prioritas utama. "Bulog berkomitmen untuk memastikan beras yang sampai ke masyarakat selalu dalam kondisi baik dan layak konsumsi," tegas Rizal Jumat (5/9).
Beras yang disimpan di gudang Bulog telah melalui serangkaian pengujian ketat. Pengujian terbaru pada Agustus 2025 yang dilakukan oleh laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan PT Sucofindo menunjukkan hasil positif. Kandungan beras yang ada di gudang Bulog dinyatakan sesuai dengan standar persyaratan.
Sebagai BUMN pangan yang mengemban mandat penting untuk stabilitas pasokan dan harga pangan, Bulog berupaya keras menjaga kepercayaan masyarakat. Rizal menambahkan, "Kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan nasional tetap terjaga."
Dari total cadangan 3,9 juta ton, sebanyak 2,95 juta ton atau 75% berasal dari pengadaan dalam negeri. Sisanya merupakan hasil impor yang ditugaskan pemerintah pada akhir 2024.
Meskipun sebagian kecil dari stok yang ada, sekitar 0,1%, memerlukan reproses untuk menjaga kualitas, Bulog memastikan langkah tersebut telah diambil. "Reproses yaitu langkah yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan beras agar kualitas terjaga, dapat disalurkan dan layak untuk dikonsumsi," jelas Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto.
Bulog menerapkan prosedur pemeliharaan ketat secara berkala. Prosedur ini mencakup penyemprotan rutin untuk mencegah hama, fumigasi, dan monitoring harian kondisi gudang. Selain itu, pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan kelayakan konsumsi beras sebelum didistribusikan.
Editor: Redaktur TVRINews