Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Kuala Lumpur
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya pelindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di setiap tahapan.
Mulai dari sebelum keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, hingga setelah kembali ke tanah air. Hal itu disampaikan Muhaimin saat melakukan kunjungan kerja singkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, dalam rangka memperkuat koordinasi pelindungan dan pemberdayaan PMI.
"Pelindungan bagi pekerja migran tidak boleh parsial. Harus dimulai sejak pra-penempatan, saat bekerja, hingga kepulangan. Termasuk juga pemberdayaan bagi keluarga PMI di tanah air," ujar Muhaimin dalam siaran pers yang diterima TVRINews, dikutip Sabtu, 11 Oktober 2025.
Kemudian Muhaimin menyebut, Malaysia merupakan negara dengan konsentrasi pekerja migran Indonesia terbesar di dunia, sehingga kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci untuk memastikan seluruh hak PMI terpenuhi.
Dalam kunjungannya, Muhaimin juga mengidentifikasi sejumlah persoalan sosial yang dihadapi para PMI, seperti permasalahan keluarga yang ditinggalkan serta hak anak-anak pekerja migran di Malaysia.
"Meskipun PMI berkontribusi besar terhadap perekonomian, kita tidak boleh menutup mata terhadap dampak sosialnya. Kemenko PM akan mengorkestrasi upaya bersama kementerian/lembaga dan bekerja sama dengan KBRI untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak-anak PMI," ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga akan terus memperkuat program pemberdayaan bagi PMI purna, agar mereka bisa berdaya secara ekonomi setelah kembali ke Indonesia.
Selama di Kuala Lumpur, Menko Muhaimin meninjau fasilitas pelayanan masyarakat Indonesia dan tempat penampungan sementara KBRI, serta berdialog langsung dengan sejumlah PMI yang bekerja di sektor perkebunan.
Langkah ini, kata Muhaimin, menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelindungan yang utuh dan berkelanjutan bagi seluruh PMI dan keluarganya.
Editor: Redaktur TVRINews