
Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa selama masa penjajahan, Belanda diperkirakan telah mengambil kekayaan Indonesia senilai US$ 31 triliun.
Hal ini disampaikan saat meresmikan pembukaan Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu, 11 Juni 2025.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti bagaimana penjajahan selama ratusan tahun telah berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dari sisi ekonomi, budaya, dan politik.
“Selama dijajah, kekayaan bangsa ini diambil. Rakyat kita, budaya, dan politik kita dihancurkan, dan kita dijadikan milik bangsa lain,” kata Prabowo dalam keterangan yang diterima tvrinews.com, Rabu, 11 Juni 2025.
Ia kemudian mengutip hasil salah satu penelitian yang memperkirakan bahwa selama masa penjajahan, Belanda telah mengeksploitasi kekayaan Indonesia dengan nilai yang, jika disesuaikan dengan nilai sekarang, mencapai US$ 31 triliun. Sebagai perbandingan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini sekitar US$ 1,5 triliun.
“Artinya, kekayaan yang diambil setara dengan 18 kali total produksi tahunan Indonesia atau kira-kira 140 tahun anggaran negara,” jelasnya.
Prabowo juga menambahkan bahwa selama periode penjajahan tersebut, Belanda sempat menikmati status sebagai negara dengan PDB per kapita tertinggi di dunia.
Namun, ia menegaskan bahwa dari sejarah kelam itu, bangsa Indonesia bisa mengambil pelajaran penting: jika mampu menjaga dan mengelola kekayaan sendiri, Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
“Banyak lembaga ekonomi dunia memprediksi bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi, ekonomi Indonesia bisa masuk ke jajaran enam besar bahkan lima besar dunia,” pungkasnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Tanpa Pertahanan, Kedaulatan Indonesia Terancam
Editor: Redaksi TVRINews