
Foto: Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii (TVRINews/ Lidya Thalia. S)
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyampaikan bahwa delapan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) kini berlangsung serentak di tiga provinsi terdampak bencana hidrometeorologi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menjelaskan bahwa tim SAR difokuskan pada upaya evakuasi warga yang terisolasi akibat banjir bandang dan longsor.
“Saat ini ada delapan operasi SAR yang aktif. Prioritas kami adalah mengevakuasi korban yang terjebak di lokasi-lokasi yang belum bisa dijangkau,”kata Syafii dalam keterangan yang diterima tvrinews, Kamis, 27 November 2025.
Di sejumlah titik, jalur darat dilaporkan terputus sehingga memperlambat mobilisasi tim. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Basarnas memaksimalkan jalur laut dan udara guna mengakses wilayah yang terisolasi.
“Banyak akses darat yang tidak bisa dilewati. Karena itu, pola operasi kami dialihkan ke rute laut dan udara agar proses penyelamatan tetap berjalan cepat,”ungkapnya.
Basarnas juga telah mengerahkan personel tambahan dari Basarnas Special Group (BSG) untuk memperkuat operasi di daerah yang paling parah terdampak. Penguatan ini dilakukan agar tim dapat menjangkau lebih banyak titik pencarian serta mempercepat evakuasi.
“Data korban akan terus kami perbarui. Fokus utama kami adalah menyelamatkan nyawa,” tegasnya.
Basarnas memastikan koordinasi intensif terus dilakukan bersama BNPB, pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk memperluas jangkauan penyelamatan dan memastikan seluruh area terdampak dapat terdata serta ditangani dengan cepat.
Editor: Redaktur TVRINews
