Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI bekerja sama dengan Flinders University Australia menggelar simposium bertajuk “Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach”, Rabu, 2 Juli 2025, di Graha Utama, Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama untuk kemajuan bangsa. Ia menekankan perlunya memperkuat kualitas guru, memperluas akses terhadap teknologi dan pembelajaran digital, serta menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai strategi utama peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
“Jika kita ingin memiliki negara yang bersatu, kita harus punya pendidikan yang bersatu. Dan itu dimulai dari guru-guru yang berkualitas dan terstandarisasi,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangan yang diterima tvrinews.com di Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Juli 2025.
Mendikdasmen juga menyampaikan bahwa lebih dari 249.000 guru di Indonesia masih belum memenuhi syarat minimal pendidikan S1 atau D4, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang. Untuk itu, kementeriannya telah meluncurkan program beasiswa dan pelatihan sertifikasi untuk meningkatkan kualifikasi guru secara bertahap.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah memperkenalkan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai mata pelajaran elektif di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya menghadapi era digital. Namun, Mu’ti mengakui masih banyak tantangan, terutama terkait infrastruktur pendidikan di daerah terpencil.
Simposium ini juga menandai bentuk lanjutan kerja sama antara Kemendikdasmen dan Flinders University dalam bidang pengembangan sumber daya manusia. Sejumlah guru dan pelatih Indonesia sebelumnya telah mengikuti program deep learning yang diselenggarakan di Australia, termasuk kuliah umum di kampus Flinders University di Adelaide.
Colin Stirling menyampaikan rasa bangga atas kontribusi alumni Flinders University yang kini banyak menduduki posisi penting di pemerintahan Indonesia.
“Ini menunjukkan kualitas pendidikan dan kerja sama yang sudah terjalin kuat. Kami berharap bisa terus memperluas kolaborasi dengan Indonesia, terutama di bidang pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Simposium ini juga menjadi ajang refleksi peran pendidikan sebagai alat mobilitas sosial. Beberapa menteri dan pejabat yang hadir merupakan alumni Flinders University, seperti Menko PMK Pratikno, Menpan-RB Rini Widiyanti, dan Mendikdasmen Abdul Mu’ti sendiri.
Kemendikdasmen berharap simposium serupa dapat diselenggarakan secara berkala, termasuk di Australia, guna memperkuat pertukaran pengetahuan, pengembangan kebijakan, dan kolaborasi pendidikan lintas negara.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widiyanti, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, serta President dan Vice-Chancellor Flinders University, Prof. Colin Stirling.
Baca Juga: Ledakan Panel Listrik Picu Kebakaran di RS Hermina
Editor: Redaktur TVRINews