
Suasana Rapat Sidang Paripurna, Senin 15 Desember 2025 (Foto: BPMI Setpres)
Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Sidang Kabinet Dipimpin Presiden Prabowo: Optimisme Perekonomian Nasional.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, hari Senin 15 Desember 2025.
Pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan bahwa indikator makro ekonomi nasional berada dalam kondisi yang stabil dan kuat menjelang penutupan tahun 2025. Data-data yang disajikan menunjukkan tren positif yang signifikan.

(Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat paparan di sidang paripurna (Foto: Youtube Setpres))
"Situasi indikator makro sampai akhir tahun ini masih baik, Pak Presiden. Termasuk terkait dengan indeks harga saham pun all time high dan dari Januari naik 20 persen, Pak Presiden. Dan ini salah satu tertinggi di Asia," ujar Airlangga Hartarto di hadapan Presiden dan anggota kabinet, sebagaimana kutipan dari laporan yang disampaikan.
Surplus dan Likuiditas Kuat Dorong Perekonomian
Laporan tersebut juga menyoroti kinerja sektor eksternal, di mana neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia tetap mencatatkan surplus yang berkelanjutan. Cadangan devisa nasional dilaporkan berada pada level yang tinggi, menambah keyakinan pasar.
Di sektor finansial domestik, pertumbuhan kredit menunjukkan hasil yang memuaskan, mencapai 7,36 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh likuiditas yang melimpah. Airlangga secara spesifik menyinggung besarnya uang primer yang beredar, yang menurutnya akan memberikan dorongan positif bagi tahun fiskal berikutnya.
"Yang positif pertumbuhan kredit tetap positif 7,36 persen. Dan uang premier yang kemarin digelontorin Pak Menkeu ini juga tinggi, Pak. Tumbuh 13,3 persen, Rp2.136 triliun. Jadi efeknya tahun depan akan positif, Pak Presiden," tambahnya.
Berdasarkan capaian tersebut, Pemerintah menyatakan optimisme tinggi bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 sebesar 5,2 persen akan terpenuhi.
"Maka target 5,2 persen tahun ini insyaallah tercapai, dan kuartal keempat juga insyaallah kenaikannya di atas 5,4 persen, Pak Presiden," pungkas Airlangga, menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap akselerasi pertumbuhan pada kuartal penutup tahun.
Strategi Pertumbuhan dan Kesejahteraan Keluarga
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Pemerintah mengambil langkah strategis dengan mendorong konsumsi masyarakat melalui program belanja untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), baik melalui platform digital maupun ritel konvensional.
Selain itu, sektor pariwisata juga dimaksimalkan dengan penyelenggaraan 37 event nasional sepanjang bulan Desember.
"Ada 37 event di bulan Desember ini sehingga ini juga akan mendorong pergerakan daripada penduduk Indonesia, Pak Presiden," ungkap Menko Airlangga.
Dalam rangka mendukung mobilitas publik selama liburan akhir tahun dan menjaga produktivitas, Menko Airlangga juga mengusulkan kebijakan fleksibilitas kerja.
Usulan tersebut adalah implementasi konsep "work from anywhere and everywhere," sebuah kebijakan yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan meningkatkan keseimbangan kerja-hidup.
Menutup laporannya, Airlangga menyampaikan upaya penguatan kebijakan kesejahteraan ekonomi keluarga. Hal ini diwujudkan melalui rencana perubahan Dewan Nasional Keuangan Inklusif menjadi Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan.
Capaian inklusi keuangan Indonesia sendiri sudah mencapai 92,7 persen, jauh melampaui rata-rata negara OECD yang berada di angka 62 persen.
"Inklusi keuangan kita capaiannya sudah baik, 92,7 persen. Literasi keuangannya 66,4 persen. Dibandingkan negara OECD rata-rata, Pak Presiden, itu 62 persen," tutupnya, menegaskan keberhasilan program keuangan inklusif di Indonesia.
Editor: Redaksi TVRINews
