
Berangsur Pulih Pascabencana, Listrik Banda Aceh Dipasok Hingga 60 MW
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Pemerintah memastikan pemulihan pasokan listrik di Banda Aceh dilakukan secara bertahap dengan mengedepankan aspek keselamatan masyarakat pascabencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melaporkan, total kapasitas listrik di Banda Aceh mencapai sekitar 110 megawatt (MW).
Hingga Senin 15 Desember 2025, pasokan listrik yang berhasil disalurkan telah mencapai sekitar 60 MW, sebagian di antaranya masih mengandalkan penggunaan genset.
Hal tersebut disampaikan Bahlil saat memberikan laporan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
"Pemulihan kami lakukan secara bertahap. Untuk Banda Aceh, kebutuhan listrik sudah terpenuhi sekitar 60 MW. Ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan faktor keselamatan warga," ujar Bahlil, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menjelaskan, progres perbaikan gardu induk yang sebelumnya terdampak bencana kini telah mencapai 80–90 persen. Pemerintah menargetkan perbaikan tersebut rampung dalam beberapa hari ke depan sehingga aliran listrik dari sistem utama dapat kembali tersambung secara normal.
Meski demikian, pemerintah belum dapat menyalurkan listrik ke seluruh desa terdampak. Hal ini disebabkan kondisi infrastruktur di sejumlah wilayah yang masih rusak parah, seperti tiang listrik pada jaringan tegangan rendah yang roboh, akses jalan yang belum bisa dilalui, serta genangan air yang belum surut.
"Kalau dipaksakan untuk dialiri listrik saat kondisi masih banjir dan jaringan belum aman, justru berisiko menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat. Karena itu, keselamatan warga menjadi prioritas utama," tegasnya.
Selain pemulihan jaringan listrik, pemerintah juga terus melakukan mobilisasi BBM dan LPG untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Distribusi dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk laut dan udara, dengan memanfaatkan kapal, helikopter, hingga pesawat Hercules untuk menjangkau daerah yang belum dapat diakses melalui jalur darat.
Editor: Redaktur TVRINews
