
Foto: Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam (TVRINews/Nirmala Hanifah)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam atau yang sering di sapa Cak Anam mengatakan jika aparat kepolisian harus untuk tetap menjunjung tinggi prinsip humanis dalam menangani aksi demonstrasi.
Tak hanya itu, Cak Anam mengingatkan bahwa setiap tindakan polisi harus berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP) dan mengedepankan sikap menahan diri.
"Polisi tetap harus berpegang teguh pada SOP dan prinsip humanis. Salah satu hal penting misalnya adalah menahan diri. Tidak bisa, misalnya, ketika ada yang diamankan, lalu disuruh bertelanjang dada. Itu tidak boleh dan tidak dibenarkan," tegasnya saat dihubungi awak media pada Minggu, 7 September 2025.
Lebih lanjut, Cak Anam juga menyoroti pentingnya transparansi dan pendampingan terhadap warga yang diamankan dalam aksi. Ia menyebut keluarga harus mendapatkan informasi yang jelas mengenai status dan kondisi anggota keluarganya.
"Ketika proses hukum berjalan, pendampingan dan pemberian informasi kepada keluarga harus dimaksimalkan. Ini hal yang penting dan harus menjadi catatan," ujar dia.
Menurutnya, akses terhadap pendampingan hukum bagi mereka yang ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum juga harus dibuka secara adil.
"Bagi yang kemudian maju sebagai tersangka dan diproses hukum, akses terhadap pendampingan hukumnya juga harus dijamin," tandas Cak Anam.
Kompolnas berharap agar prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara konsisten oleh seluruh jajaran kepolisian di berbagai daerah, guna menjaga kepercayaan publik dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam penegakan hukum.
Baca juga: Menteri PU Dorong Percepatan Tol Semarang–Demak Seksi Kaligawe–Sayung
Editor: Redaksi TVRINews