Penulis: Nirmala Hanifah
Tanah Wajo di Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu pusat tenun sutra tertua di Nusantara. Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada tokoh yang berkomitmen menjaga warisan ini tetap hidup.
Baji, pemilik Losari Silk, telah mendedikasikan diri sejak tahun 1999 untuk melestarikan dan mengembangkan tenun sutra Wajo. Baginya, ini bukan sekadar usaha ekonomi, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap budaya leluhur.
Kini, kain tenun Wajo tidak hanya hadir dalam bentuk sarung adat, tetapi juga menjadi bahan baku industri batik di berbagai daerah di Indonesia. Meski merambah pasar modern, karakter khas dan nilai-nilai tradisi tetap dijaga dalam setiap helai kain.
Tenun Wajo bukan sekadar produk tekstil—ia adalah simbol identitas, sejarah, dan kesinambungan budaya Bugis yang tak ternilai
Editor: Redaktur TVRINews