
Petani Jahe Jatirejo Bertahan di Tengah Tantangan Cuaca dan Keterbatasan Dana
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Semarang
Di tengah keterbatasan dan tantangan alam, para petani di wilayah Jatirejo, Semarang, terus berjuang mempertahankan hasil panen jahe sebagai salah satu komoditas andalan. Salah satunya adalah Pak Tukimin, seorang petani yang telah menekuni budidaya jahe selama hampir tiga tahun terakhir.
Pak Tukimin menceritakan awal mula ia memulai usaha tanam jahe. Bibit jahe ia peroleh dari dua daerah berbeda, yaitu Suwono dan Amboja. Setelah dibawa pulang, bibit tersebut terlebih dahulu dikeringkan sebelum ditanam.
"Setelah bibit dikeringkan, kami mulai mempersiapkan lahan. Tanah dibajak, digemburkan, lalu diberi pupuk. Setelah itu, baru jahe ditanam ke dalam tanah," ujar Pak Tukimin kepada tvrinews.com, Jumat, 27 Juni 2025.
Perawatan tanaman dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar. Karena mayoritas warga Jatirejo bekerja sebagai buruh, maka kegiatan perawatan dilakukan secara sukarela dan kolektif, terutama pada hari Minggu.
"Setiap pagi ada yang menyempatkan untuk merawat, seperti menyiram tanaman. Tapi kalau kegiatan bersama, biasanya dilakukan hari Minggu. Warga sini kompak, saling bantu meski seadanya," tambahnya.
Meski semangat gotong royong masih kuat, para petani jahe tetap menghadapi sejumlah hambatan. Perubahan cuaca menjadi salah satu kendala utama yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
"Kalau terlalu panas, jahe susah tumbuh. Masalah daun kuning juga sering muncul, dan sampai sekarang kami belum tahu obatnya apa," keluh Pak Tukimin.
Keterbatasan dana juga menjadi tantangan tersendiri. Dulu, saat masih bekerja di lahan jahe yang lebih besar—sekitar dua hektar—Pak Tukimin menyebutkan bahwa penggunaan paranet atau pelindung tanaman cukup membantu menjaga kelembaban dan pertumbuhan jahe. Namun, saat ini hal tersebut sulit diwujudkan karena faktor biaya.
"Dulu waktu tanam di dekat Bendungan Jatibarang, hasilnya bagus karena teduh dan pakai paranet. Tapi sekarang kami belum mampu beli paranet lagi," tuturnya.
Meskipun berbagai rintangan menghadang, semangat Pak Tukimin dan warga Jatirejo untuk terus mengembangkan pertanian jahe tetap tinggi. Mereka berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah atau pihak terkait agar potensi pertanian jahe di wilayah ini dapat berkembang secara optimal.
Editor: Redaktur TVRINews